Senin, 14 September 2009

Cover Warta Jemaat 13 September 2009

0 komentar
KESATUAN TUBUH KRISTUS (Roma 12:9-12)
Apabila kita memperhatikan kota-kota di Indonesia, maka tampak suatu persamaan di dalam kehidupan warga kotanya. Orang Jawa akan berkumpul dengan orang Jawa, lalu muncul sebutan kampung Jawa. Demikian seterusnya, ada kampung Batak, kampung Sunda, dll. Hal ini timbul karena adanya kesamaan adat, dan kebudayaan, sehingga muncul rasa kesatuan dan kekeluargaan. Bukankah demikian pula seharusnya yang terjadi dalam tubuh Kristus? Orang percaya yang sudah dilahirkan kembali melalui pribadi Yesus Kristus yang sama, mendapat makanan rohani yang sama yaitu Firman Tuhan, seharusnya disatukan dalam lingkaran kuasa Roh Kudus.
Mengapa kenyataan yang terjadi tidak selalu seperti itu?
1.Karena ada orang Kristen yang tidak mau bertumbuh menjadi dewasa namun lebih senang menjadi kanak-kanak, yang lebih suka diperhatikan, diutamakan dan dituruti apa yang menjadi keinginannya.
2.Karena mereka tidak memahami prinsip “... Mengasihi orang lain seperti diri sendiri”. Alkitab dengan jelas mengatakan bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, menangislah dengan orang yang menangis. Dalam hal ini kita didorong untuk tidak mementingkan diri sendiri melainkan mengutamakan kepentingan orang lain. Apabila hal ini dapat dilakukan oleh orang Kristen, maka akan terwujudlah kesatuan tubuh Kristus.
Read More..


Kilasan Firman 6 September 2009

0 komentar
Pembicara : Pdt. Budi Purnama
Tema : Membangun Iman
Ayat Nast : Keluaran 14:13,14

Iman tidak hanya sekedar percaya, taat, atau setia. Tetapi iman adalah anugrah atau kasih karunia, pemberian Allah karena iman bersumber dari Allah. (1 Kor 12:9) Iman yang bersumber dari Tuhan mendatangkan kuasa, sehingga oleh kuasa iman akan memampukan kita manusia untuk melewati masa-masa gelap, sukar, sulit dan berbagai pencobaan.
Contoh:
-Keluaran 14:13,14 ~ Musa mengajar bangsa Israel untuk memiliki iman yang bersumber dari Tuhan, sehingga mereka terbebas dari kejaran tentara Mesir.

-Ayub 23:10-14 ~ Ayub dalam menghadapi kesulitan yang dia alami, dia mengandalkan imannya kepada Tuhan, sehingga ia mampu melewati penderitaan itu.

Iman mendatangkan kuasa (Markus 11:22-24)
Bagaimana kita memiliki iman seperti itu?
1. Iman harus selalu dibangun. Iman harus bertumbuh, bertambah dan diperluas agar semakin kuat. Kalau iman itu ibarat otot dalam tubuh kita, agar menjadi kuat dan besar, otot itu perlu dilatih, diberi beban yang berat, sehingga akan mampu mengangkat beban yang berat sekalipun. Demikian juga dengan iman kita. Sebagai contoh adalah iman Abraham (Roma 4:19-22).
2. Untuk memiliki iman yang kuat dan mendatangkan kuasa, diperlukan hati yang lembut dan yang benar sehingga mampu mengenal Sumber iman itu dengan benar pula. Roma 10:28, Galatia 2:20.
3. Iman tidak akan datang kepada orang yang pasif. Artinya kalau kita ingin membangun iman, menjadi iman yang mendatangkan kuasa maka kita harus menjadi orang percaya yang rajin, aktif, penuh semangat dan tidak mudah putus asa. Seperti halnya dengan doa. Doa tidak cukup sekali atau dua kali tetapi berkali-kali, tidak jemu-jemu dan terus menerus. Jangan pernah berpikir bahwa doa sekali - dua kali Tuhan sudah dengar dan langsung menjawab. Doa harus terus menerus.
Doa sama dengan kerja keras. Demikian juga dengan iman.
Read More..


Jumat, 11 September 2009

Cover Warta Jemaat 6 September 2009

2 komentar
PENGHARAPAN KRISTIANI (Roma 5:1-11)

Sebagaimana orang Kristen di roma, mereka hidup ditengah-tengah keperbedaan yang kuat, baik dari sisi agama, budaya, maupun tata cara hidup. Dalam lingkungan yang demikian mereka acap kali mengalami banyak tantangan dalam hal iman sehingga mereka mngalami kesengsaraan dan penderitaan. Rasul Paulus memahami benar apa yang dialami, sehingga dia berusaha menguatkan mereka dengan mengingatkan bahwa di dalam Kristus orang-orang percaya memiliki pengharapan yang luar biasa. Pengharapan itu adalah:
1. Pengharapan hidup dalam damai sejahtera. Ini adalah dambaan dari setiap manusia. Dan kiranya ini juga menjadi keyakinan kita, bahwa di dalam Kristus kita telah diselamatkan, diperdamaikan dan damai sejahtera Allah selalu menyertai kita.
2. Pengharapan menerima Kemuliaan Allah. Oleh karena dosa, manusia telah kehilangan kemuliaan Allah, tetapi oleh karena kasih karunia Allah melalui Yesus Kristus kita yang percaya diampuni, diselamatkan, dan oleh karenanya kita beroleh kemuliaan-Nya.
3. Pengharapan Keselamatan Jiwa. Dalam Kristus, semua orang percaya diselamatkan oleh kematian-Nya di kayu salib. Itu bukan hasil usaha kita, bukan karena kekayaan kita, tetapi suatu anugrah Tuhan yang diberikan kepada kita. Tuhan berikan itu cuma-cuma. Tuhan telah melepaskan kita dari dosa. Kuasa maut telah dikalahkan, dan segala kutuk dosa telah ditanggung-Nya, keselamatan itu adalah kepastian bagi kita.
Read More..


Kilasan Firman 30 Agustus 2009

0 komentar
Pembicara : Pdm. Yesaya Suyatno
Tema : Cara Allah yang Unik
Ayat Nast : Lukas 10:13-16

Untuk menyatakan kasih, kuasa, anugrah dan pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita, Tuhan mempunyai cara tersendiri terlepas dari kemauan dan keinginan kita. Demikian juga ketika Tuhan menyatakan teguran dan peringatan-Nya. Yang terpenting disini adalah bagaimana kita sebagai umat-Nya bisa mengerti, mengenal tentang segala sesuatu yang dikehendaki-Nya, karena dari situ kita dapat mengalami kehidupan yang lebih baik. Tuhan mengecam dan menolak kota Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum karena dari kota ini umat Tuhan yang ada di sana tidak bisa menghargai setiap anugerah, mujizat dan kasih Tuhan yang benar. Mereka tidak mau bertobat dari kesalahannya, tetapi justru sombong dengan dosa-dosanya, meninggikan diri dan angkuh. Hal ini seharusnya menjadi pelajaran dan peringatan bagi kita. Dalam hal ini kita harus mengerti bagaimana Tuhan sesungguhnya mengasihi dan memperhatikan umat-Nya. Dia nyatakan mujuzat-Nya, kebaikan-Nya. Oleh karena itu kita harus memperhatikan beberapa hal penting yang dapat kita jadikan pedoman dalam kita menikmati, merasakan anugrah Tuhan. Cara kerja Tuhan itu unik.
1.Kita harus memiliki pemahaman yang benar akan cara Tuhan menolong kita. Dalam hal ini Tuhan punya otoritas yang mutlak, Dia tahu saat yang tepat untuk menolong kita. Sebagai umat kita tidak bisa mengatur Tuhan atau memaksa Tuhan untuk menuruti keinginan kita. Kita harus menuruti kehendak Tuhan.
2.Kita harus selalu berjalan dalam terang Firman Tuhan. Ketika kita berjalan dalam terang Firman Tuhan, maka Tuhan akan memberikan pewahyuan/petunjuk yang benar, sehingga kita bisa memahami akan cara Tuhan menolong kita. Dalam hal ini kita tidak menjadi putus asa, tetapi tetap berpengharapan kepada Tuhan bahwa Dia pasti menolong kita.
3.Kita harus bernani berkonfrontasi/melawan kuasa kegelapan/dosa. Artinya kita harus berani menolak segala pengaruh-pengaruh dosa dan kegelapan, memiliki keteguhan hati/iman untuk terus mengandalkan Tuhan dan hidup dalam setiap jalan-Nya.
Read More..


Rabu, 02 September 2009

Cover Warta Jemaat 30 Agustus 2009

0 komentar
BAPAK YANG SEJATI (Maleakhi 4:5-6)
Kehadiran seorang Bapak dalam sebuah keluarga sangat diperlukan, karena selain sebagai pemimpin, juga sebagai pelindung dan pengayom keluarga.
Bapak yang sejati, tidak dinilai secara fisik, badannya kuat, tinggi dan kekar, tetapi Bapak yang sejati adalah Bapak yang memberikan kasih, perhatian dan peduli terhadap anak-anaknya. Demikian Bapak yang sejati ialah Bapak yang mampu memberikan teladan hidup dan moral yang baik.
Paling sedikit ada tiga hal yang dapat kita jadikan perenungan tentang Bapak yang sejati, yaitu:
1.Bapak yang sejati ialah “Bapak yang mengasihi dan memperhatikan “. Artinya Bapak yang mau dan rela mengasihi dan memperhatikan segala kebutuhan keadaan anak-anakNya. Keluaran 3:7 dan Rut 1:6 memberi teladan kepada kita bahwa Allah sebagai pribadi yang memperhatikan dan mengasihi umat-Nya.
2.Bapak yang sejati ialah “Bapak yang memberi teladan moral”. Artinya bisa menjadi panutan. Panutan bukan dalam perbuatan-perbuatan yang tidak baik, kotor, najis dan tidak bermoral tetapi panutan dalam perbuatan kehidupan yang bersih, dan jauh dari kekotoran dosa.
3.Bapak yang sejati ialah “Bapak yang membimbing dan menggembalakan”. Artinya bisa memimpin anak-anakNya ke jalan yang benar, takut akan Tuhan, dan bertanggung jawab untuk selalu memberikan makanan yang sehat, air yang sejuk, demikian kebutuhan roh dan jiwanya. Bandingkan Mazmur 23.
Read More..


Senin, 31 Agustus 2009

Kilasan Firman 23 Agustus 2009

0 komentar
Pembicara : Pdm. Ester L.N
Tema : Mengambil Keputusan
Ayat Nast : Mazmur 1:1-2


Setiap hari kita diperhadapkan dengan banyak pilihan, dan setiap pilihan yang kita ambil adalah keputusan yang beresiko. Pilihan kita salah maka resikonya adalah sesuatu yang tidak menyenangkan , sebaliknya pilihan kita tepat dan benar, maka menyenangkan.
Beberapa contoh dalam Alkitab, orang-orang yang diperhadapkan dengan pilihan, yaitu:
1.Rut
Rut tidak mau tinggal di Moab, sekalipun itu tanah kelahirannya, tetapi dia lebih memilih untuk tinggal bersama Naomi di Bethlehem. Pilihan Rut ini berdampak kebahagiaan, karena akhirnya dia menjadi istri Boas dan Rut akan melahirkan Yesus Kristus. Rut 1:16, Matius 1:5.
2.Yusuf
Yusuf mengambil keputusan yang benar, ketika dia dicobai oleh istri Potifar ia menolak sekalipun ia harus difitnah dan dipenjara, namun akhirnya Yusuf menikmati kebahagiaan. Kejadian 39:1-23.
3.Esau
Esau lebih memilih semangkuk Sup kacang merah dan mengabaikan hak kesulungannya, akibatnya Esau tidak menikmati berkat sulung dari Yakub ayahnya. Kejadian 25:29-34, Ibrani 12:15,16.
4.Lot
Lot lebih memilih Lembah Yordan yang menurut pandangan mata sangat subur dan menyenangkan, namun sesungguhnya disana ada banyak dosa dan pelanggaran. Akibatnya Lot mengalami kehancuran. Kejadian 13:10-13.
5.Adam dan Hawa
Mereka memilih menuruti bujuk rayu dari ular (iblis) untuk memakan buah pengetahuan baik dan jahat daripada menuruti perintah Tuhan. Mereka jatuh dalam dosa, sehingga mereka diusir dari taman Eden oleh Tuhan. Kejadian 3:1-24.
6.Anak bungsu
Dia memilih untuk hidup menjauh dari bapanya, hidup berfoya-foya, pesta fora, namun akhirnya menderita. Lukas 15:11-32.

Itulah beberapa contoh kehidupan orang/manusia yang diperhadapkan dengan pilihan. Keputusan untuk memilih satu pilihan akan berdampak di kemudian hari. Keputusan benar akan berdampak kebahagiaan, keputusan yang salah akan berdampak. Bandingkan dengan Mazmur 1:1,2.
Read More..


Minggu, 23 Agustus 2009

Cover Warta Jemaat 23 Agustus 2009

1 komentar
TUHAN ITU BAIK (Nahum 1:7,8)
Perikop ini berisi Firman Tuhan kepada orang-orang Niniwe/Asyur. Dalam Firman Tuhan yang disampaikan oleh Nahum ini, Tuhan membukakan identitas diri-NYA supaya orang-orang Niniwe mengenal-NYA semakin dekat. Salah satu identitas Tuhan dalam bacaan ini adalah bahwa Tuhan itu baik. Kebaikan Tuhan tersebut adalah sebagai berikut:

1.Tuhan tempat pengungsian pada waktu kesusahan. Saat kesusahan datang, sangat sulit bagi kita untuk meminta pertolongan kepada sesama. Berbeda ketika mendapat berkat, maka semua pintu teman-teman kita terbuka lebar-lebar. Kunjungan kita dianggap suatu kebanggaan karena mendatangkan berkat. Namun sebaliknya disaat kesulitan datang banyak teman-teman kita yang mulai menjauh. Ini yang seringkali terjadi. Oleh karena itu pengungsian yang aman ketika kita susah, sedang dalam kesulitan adalah kepada Tuhan, karena Tuhan tidak pernah memandang hina kita, tetapi Tuhan mengasihi kita.
2.Tuhan menyeberangkan kita pada waktu banjir. Banjir adalah gambaran tentang murka Tuhan yang mengelilingi manusia dan membawa kebinasaan. Namun Tuhan itu baik. Ia menjanjikan keselamatan yang kekal bagi orang-orang percaya (Yohanes 3:16).
3.Kebaikan Tuhan tidak berlaku bagi musuh-musuhNYA. Bagi orang-orang yang melawan, menentang, dan memusuhiNYA, sifat Tuhan yang baik tidak berlaku. Tetapi bagi orang-orang yang percaya akan nama-NYA, Tuhan berjanji menyatakan kebaikan-NYA.
Read More..


Senin, 17 Agustus 2009

Kilasan Firman 16 Agustus 2009

0 komentar
Pembicara : Pdt. Budi Purnama
Tema : Merdeka Dalam Kristus
Ayat Nast : Lukas 19:1-10

Yerikho, adalah kota yang sungguh indah, makmur dalam hal jasmani dan rohani serta juga terkenal karena perdagangannya. Di situ banyak sekali dijumpai pos cukai/pajak. Di kota itu ada seorang yang bernama Zakheus, yang arti namanya “orang bersih” dalam bahasa Yunani. Dia merupakan kepala pemungut cukai di kota itu, meskipun punya nama yang berarti orang bersih. Pekerjaannya itu memang sungguh merugikan banyak orang di Yerikho, tidak salah kalau banyak orang mengintimidasi, menghina dan merendahkan dia. Memang secara jasmani dia tercukupi secara luar biasa, tapi ada satu hal yang tak didapatinya selama ini, yaitu damai sejahtera. “Kapan aku hidup tanpa hinaan, tanpa intimidasi?”, mungkin itulah perkataan Zakheus yang sering keluar dari mulutnya ketika menghadapi kenyataan hidup yang dihadapinya saat itu. Ketika itu Yesus masuk ke kota Yerikho dan saat Zakheus mendengar Dia, Sang Juru Selamat, dia berusaha mengetahui siapakah Yesus itu. Meskipun dia pendek, tapi dia punya keinginan yang kuat sampai dia naik pohon ara demi melihat Yesus. Ketika Yesus melihat Zakheus, Dia berkata pada Zakheus bahwa Dia harus menumpang di rumahnya. Saat Zakheus menerima Yesus itulah awal dari perubahan serta pemulihan secara menyeluruh bagi kehidupan Zakheus. Pada Lukas 19:8 – terjadi perubahan yang luar biasa pada Zakheus, yang dulunya mempunyai pekerjaan pemungut cukai yang dinilai negatif oleh banyak orang, sekarang dia menjadi orang yang dermawan, suka memberi pada orang banyak. Itu artinya dia sudah mendapatkan kemerdekaan atau kebebasan yang dicarinya selama ini. Kita tahu kalau kemerdekaan merupakan hak setiap orang yang hidup di dunia ini. Tetapi kalau kita lihat pada kehidupan Zakheus, dia memang sudah salah jalan (menjadi pemungut cukai). Hal seperti itu juga dapat dibandingkan dengan kita. Kita tahu kalau sebenarnya kita orang yang bersih, tetapi pada kenyataannya kita sering salah jalan seperti yang dialami Zakheus.

Ada 3 hal arti kemerdekaan sesungguhnya:

1.Bebas dari ikatan
Sebelum bertemu Tuhan Yesus, Zakheus masih terikat dosa. Ketika dia sudah terlepas dari ikatan dosa, boleh diakatakan bahwa dia telah merdeka. Mungkin kita juga diikat kebiasaan-kebiasaan buruk ataupun tak sesuai dengan Firman Tuhan. Kalau kita masih terikat dosa-dosa tersebut, kita tidak akan mengalami kebebasan dalam arti yang sesungguhnya.
2.Hidup damai
Ketika Zakheus belum bertemu Yesus, di hidupnya tidak mengalami yang namanya damai karena dia sering diberi komentar buruk tentang dirinya. Saat Zakheus menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya, hidupnya dipulihkan secara luar biasa, salah satunya mendapatkan kedamaian dari Tuhan Yesus.
3.Terjadi perubahan pola pikir
Yang dimaksud adalah perubahan pola pikir duniawi menjadi pola pikir sorgawi, yaitu yang telah dimerdekakan oleh Tuhan. Zakheus punya konsep sorgawi/ilahi yaitu dia tahu bahwa memberi lebih baik daripada menerima. Sebagai orang percaya, kita harus memiliki pola pikir yang berubah agar terjadi perubahan yang sebenarnya.

Kalau sudah terima Yesus, seharusnya juga sudah terjadi 3 hal kemerdekaan itu, dan itulah yang bisa dikatakan benar-benar Merdeka dalam Kristus.
Roma 8:1,2 dikatakan bahwa tidak ada penghukuman bagi kita yang ada di dalam Kristus, karena Dia telah memerdekakan kita dari hukum dosa, yaitu dengan mempunyai pandangan jangkauan ke depan dan akan mengalami pengalaman hidup yang lebih baik.
Read More..


Minggu, 16 Agustus 2009

Kilasan Firman 9 Agustus 2009

0 komentar
Pembicara : Pdt. Budi Purnama
Tema : Kesatuan Membawa Kebaikan
Ayat Nast : Efesus 4:1-7

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar kesatuan kita dapat ditingkatkan, sehingga membawa kebaikan, antara lain:
-Efesus 4:1 – Kita harus hidup berpadan dengan panggilan Tuhan.
-Efesus 4:2 – Kita harus hidup dalam karakter yang benar, yaitu: rendah hati, lemah lembut, sabar, dan saling membantu.
-Efesus 4:3-6 – Berusahalah memelihara kesatuan. Gereja adalah persekutuan yang unik, dimana di dalamnya banyak perbedaan. Tetapi sekalipun banyak perbedaan kita harus berusaha untuk mewujudkan kesatuan. Artinya sebagai warga gereja kita harus berusaha dengan seluruh kekuatan, mengusahakan yang terbaik, dan mempunyai keinginan untuk menciptakan kesatuan. Perhatikan 1 Korintus 1:10 – kita harus sehati sepikir.
-Efesus 4:7 – Menghargai perbedaan. Dalam gereja Tuhan memberi kasih karunia yang berbeda-beda. Dari perbedaan-perbedaan yang ada tidak membuat kita saling terpecah belah tetapi sebaliknya saling melengkapi dan peduli. Contoh: Pemain Sepak Bola. Masing-masing pemain mempunyai tugas yang berbeda, ada yang menjaga gawang, ada yang penyerang, namun semua bisa bekerja sama. Satu hal yang mereka ingin capai adalah kemenangan. Dalam hal ini mereka saling menghargai perbedaan. Demikian juga dengan kita.

Kiat-kiat menghargai perbedaan:
1.Jangan suka membandingkan diri dengan orang lain. Tuhan memberikan talenta yang berbeda dengan talenta orang lain. Yang terpenting disini adalah bagaimana kita mengerjakan talenta/kemampuan itu. Bandingkan Matius 25:21-23, 2 Korintus 10:12.
2.Jadilah diri sendiri. Kita tidak mungkin menjadi orang lain. Tuhan sudah memberikan kemampuan tersendiri. Kemampuan kita berbeda dengan orang lain.
3.Perhatikan sekitar kita, dengan siapa kita hidup. Orang di sekitar kita sangat berpengaruh dalam hidup kita. Hidup dengan orang baik, kita menjadi baik, tetapi sebaliknya hidup dengan penjahat, pemabuk, penggosip, dll itu yang akan mempengaruhi.
Read More..


Kamis, 13 Agustus 2009

Ibadah "Merdeka" PRBK GIA Juwana

0 komentar
Undangan: Sabtu, tanggal 15 Agustus 2009, jam 17.30 WIB (setengah enam sore), ada ibadah gabungan Pemuda (PBK) dan Remaja (RBK) di GIA Juwana.. "Rasakan Kehadiran dan Lawatan Tuhan lewat pujian, Firman Tuhan dan dilengkapi dengan Game's, Full Doorprize".. Gbu Read More..


Jumat, 07 Agustus 2009

Ruang Doa

0 komentar
-Berdoa buat kesatuan Jemaat, Pengurus, Majelis, Hamba Tuhan dan Gembala Jemaat.
-Berdoa buat bangsa, negara dan kota
-Berdoa untuk hamba-hamba Tuhan dan gereja-gereja yang teraniaya di berbagai negara.
-Berdoa buat pertumbuhan dan perkembangan gereja kita
-Berdoa buat program-program gereja
-Berdoa buat kegiatan sepekan di gereja dan POS PI
-Berdoa buat SINODE GIA, MD dan semua perangkatnya
-Berdoa buat jemaat Tuhan yang sakit, lemah, menghadapi masalah, kesulitan atau yang undur agar Tuhan menolong dan memberkati. Read More..


Informasi Pernikahan Gerejawi dan Catatan Sipil

0 komentar
Persyaratan Catatan Sipil:
-Fotocopy Akte Kelahiran (dilegalisir)
-Fotocopy KTP (dilegalisir)
-Fotocopy Kartu Keluarga
-Fotocopy Surat Nikah Orang Tua
-Foto 4x6 : 4 Lembar (berdampingan)
-Surat Keterangan Sehat dari Puskesmas (putra/putri)
-Imunisasi 1&2 dari Puskesmas (putri)
-Fotocopy KTP saksi
-Surat Kematian Orang Tua (Ayah/Ibu) apabila sudah meninggal
-Surat Cerai Asli (bagi yang sudah bercerai)
-Ijin dari Kesatuan Bagi TNI/POLRI (1 bendel)
-Surat Nikah Gerejawi Read More..


Informasi

0 komentar
Program-program gereja yang perlu didukung dalam doa dan dana, yaitu:

-Kegiatan rutin gereja= Ibadah Raya, Ibadah Seksi, Ibadah Hari Besar
-Perluasan ruang ibadah
-AC

Mari kita tangkap visi/misi Tuhan ke depan, dalam kebersamaan, kesatuan dan kedewasaan iman, bahwa Tuhan memulihkan Gereja-Nya dalam kemuliaan dan kelimpahan. Read More..


Warta Diakonia

0 komentar



Dalam rangka meningkatkan pelayanan Diakonia, maka Seksi-Diakonia akan menggali dana dari jemaat dengan cara menjual beberapa kebutuhan pokok rumah tangga, diantaranya gula, minyak goreng, sabun, dll. Dimohon dukungan, kerjasama dan partisipasi dari semua jemaat. Keuntungan dari hasil penjualan itu akan dipergunakan untuk menopang kebutuhan-kebutuhan diakonia, yang kesemuanya untuk kemajuan pekerjaan Tuhan di GIA Juwana. Pelayanan Diakonia, meliputi:
- Pelayanan Kematian (peti dan perlengkapannya)
- Pemberian beras kepada janda yang membutuhkan, rutin setiap bulan
- Membantu jemaat yang sakit
- Dan lain-lain

Oleh sebab itu dimohon kepada seluruh jemaat GIA Juwana untuk membantu mendukung program ini demi kemajuan gereja kita. Terimakasih. Tuhan Memberkati Read More..


Babtisan Air

0 komentar
Bagi bapak/ibu/saudara yang sudah mendaftar untuk mengikuti babtisan air, dimohon untuk setia hadir dalam pelajaran Alkitab (KATEKISASI) setiap hari Kamis jam 18.00 (6 petang) di Gereja. Terima kasih Read More..


Kamis, 06 Agustus 2009

KKR & Ibadah Raya bersama Alvin AFI & Pdt.J Sonny M

0 komentar

Tanggal 25-26 Juli 2009 lalu, Gereja Isa Almasih Juwana mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (25) dan Ibadah Raya (26) yang mengundang Pdt. J. Sonny sebagai pembicara dan Alvin Kurniawan (AFI) sebagai worship leader. Pada sabtunya (25), KKR dimulai pada pukul 17.00 WIB, Panitia KKR bersepakat untuk mengundang tidak hanya PRBK, tetapi untuk jemaat umum gereja se-juwana & sekitarnya. Mungkin karena begitu antusias, banyak undangan tidak kebagian kursi untuk duduk, sekali lagi tim O2 bekerja meminjam kursi dari PD.Immanuel. Tetapi, meskipun sudah ada kursi dari PD.Immanuel, para undangan yang ada di balkon atas tetap ingin berdiri menikmati lawatan-Nya. Tidak hanya itu, seluruh undangan yang hadir juga mengalami Terobosan Dalam Hadirat-Nya lewat firman dari Pdt. J. Sonny, juga kerja panitia yang cukup extra. Kemudian pada hari minggunya (26), Ibadah Raya dimulai seperti pada ibadah raya tiap minggu di GIA Juwana, yaitu pukul 16.00 WIB. Di saat itu juga, Hadirat Allah sungguh nyata melawat para Jemaat GIA Juwana yang lebih EXTRA dari ibadah raya yang biasa dilaksanakan.. Thank You Jesus.. TOP for the committees Read More..


Verse of The Day

Yesaya 56:24
"Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya;
ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya."


GBU

Followers

 

Gereja Isa Almasih Juwana . Copyright 2009-2011 All Rights Reserved GIA Juwana theme by Metris Sovian Converted into Blogger Template by Meetrise Blezs