Selasa, 23 November 2010

Kesatuan Membawa Kebaikan

0 komentar

Pembicara : Pdt. Budi Purnama
Tema : Kesatuan Membawa Kebaikan
Ayat Nast : Efesus 4:1-7









Kesatuan adalah keharusan bagi setiap keluarga, gereja, organisasi, bahkan Negara yang ingin mempertahankan keberadaannya. Keluarga, gereja, organisasi bahkan Negara yang terpecah tidak akan bertahan dan cepat atau lambat pasti hancur. Karena itu sebagai orang percaya, kita harus selalu dan berjaga-jaga, agar jangan sampai kesatuan kita baik dalam keluarga, maupun gereja menjadi hancur karena tidak adanya kesatuan. Satu kesadaran yang harus selalu kita pegang adalah bahwa kita sudah dipersatukan oleh Tuhan. Oleh karena pengorbananNya kita menjadi satu tubuh dalam Kristus. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah bagaimana kita mengembangkan kesatuan itu.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar kesatuan kita dapat ditingkatkan, antara lain:
-Efesus 4:1 – Kita harus hidup berpadan dengan panggilan Tuhan. Yaitu diselamatkan dan menjadi satu.
-Efesus 2:12-16 – Gereja adalah satu persekutuan yang unik, karena di dalamnya ditemukan orang dari berbagai macam latar belakang, baik budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, kedudukan, bahasa yang semuanya bersatu untuk mencapai tujuan hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
-Efesus 4:2 – Kita harus hidup dalam karakter yang benar, yaitu:

*Rendah Hati.
Yaitu sikap hati yang menganggap diri sendiri itu kecil, tidak ada yang layak dibanggakan, dan bersukacita kalau orang lain berhasil. Amsal 22:4.

*Lemah Lembut.
Kata ini berlawanan dengan kasar/kekerasan. Orang yang lemah lembut dapat menguasai diri dan tidak suka kekerasan, demikian juga seharusnya dengan kita.

*Sabar,
yaitu dapat menahan diri, tidak mudah menyerah, menanggung sesuatu dengan tekun sekalipun dalam tekanan. Sabar juga berarti menahan diri untuk tidak membalas kesalahan orang lain.

*Menunjukkan kasih dalam hal saling membantu.
Yaitu sikap peduli kepada orang lain, menjadi berkat bagi orang lain.
Contoh: Filipi 4:14-19, 2Korintus 8:7-15. Read More..


Jumat, 12 November 2010

Tujuan Hidup: Bekerja Memberi Buah

0 komentar
from: pelitahidup.com




“Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.” 
Filipi 1:22a







Begitu banyak hal yang harus kita hadapi selama kita masih hidup di dunia ini. Masalah tidak akan pernah habis-habisnya, tetapi akan terus datang. Menjadi pengikut Kristus bukan berarti bahwa kita akan terlepas dari masalah, tetapi kita akan mendapat kekuatan dari Tuhan untuk dapat melalui masalah tersebut.
Rasul Paulus sendiri juga menyadari hal tersebut. Dia mengalami begitu banyak masalah dalam hidupnya. Tidak hanya masalah biasa, tetapi hingga aniaya dan penderitaan yang hampir merenggut nyawanya.
 
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Filipi 1:21
Rasul Paulus mengerti bahwa jika dia sudah tidak ada di dunia ini lagi, dia tidak akan mendapat berbagai masalah lagi dan tidak perlu bersusah-payah seperti yang dia alami saat itu. Tetapi dia tetap menyadari bahwa hidupnya adalah milik Kristus. Dan jika dia masih hidup, dia harus terus bekerja untuk menghasilkan buah bagi kemuliaan nama Kristus.
Kita banyak melihat anggota keluarga, teman, kenalan dan orang-orang yang sudah dipanggil Tuhan lebih dahulu. Mereka yang telah percaya kepada Yesus akan menerima upahnya di Sorga. Mereka telah lebih dahulu menjalankan tugas yang diberikan Tuhan bagi mereka dan tugas mereka telah selesai.
Lalu bagaimana dengan kita yang masih hidup? Sama seperti yang disampaikan oleh Rasul Paulus, kita harus menyadari bahwa kita hidup dengan suatu tujuan. Dan kita mempunyai tugas untuk menghasilkan buah bagi Kerajaan Sorga, baik itu buah pertobatan, buah pelayanan, buah jiwa-jiwa dan lainnya.
Kita dapat melayani Tuhan di manapun kita berada. Pelayanan bagi jiwa-jiwa tidak hanya di dalam gereja saja, tetapi juga di luar gereja. Begitu banyak jiwa yang belum terjangkau dan belum mengenal Kristus. Melalui setiap pribadi kita, Tuhan dapat memakai hidup kita untuk menjadi saksi Kristus. Orang-orang di sekitar kita akan melihat kehidupan yang kita jalani sehingga mereka akan mendapat berkat melalui kehidupan kita.
 
Mari kita terus bekerja untuk memberi buah bagi Kristus. Tidak ada kata selesai selama kita masih hidup di dunia ini. Kalaupun saat ini kita masih belum tahu apa yang harus kita lakukan, lakukan saja kebaikan dan perintah-perintah yang Tuhan Firmankan. Dengan menjalani hidup sesuai dengan Firman Tuhan, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, kita telah ikut ambil bagian untuk memberi buah bagi Kristus.
Tidak hanya itu saja, bagi kita yang bekerja di dunia sekuler, biarlah kita bekerja dengan sungguh-sungguh. Bagi yang berwirausaha, biarlah melakukan usahanya sesuai dengan nilai kebenaran. Bagi yang sedang studi, biarlah belajar dengan rajin. Bagi yang ada dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, biarlah tetap melayani dengan hati yang murni. Apapun yang kita kerjakan, biarlah itu kita lakukan dengan sungguh-sungguh seperti kita melakukannya untuk Tuhan.
 
Tuhan akan terus menambahkan talenta bagi setiap pribadi yang tekun dan setia menjalani pekerjaannya dan melakukan perintahNya. Dia akan terus mengangkat hidup kita dan Dia akan senantiasa memberikan kekuatan bagi hidup kita.
Ada saatnya kita merasa lelah, tetapi jika kita mengalami kelelahan tersebut, biarlah kita datang kepada Tuhan. Dia akan memberikan kekuatan baru bagi hidup kita. Dan kita tidak akan pernah berhenti bekerja untuk memberi buah. Haleluya!
“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. ” Yesaya 40:31 Read More..


Senin, 01 November 2010

Hidup Melekat Kepada Kristus

0 komentar
from: pelitahidup.com

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Yohanes 15.4-5

Sebuah pohon yang bertumbuh besar akan mempunyai banyak cabang serta ranting. Pohon itu akan terus bertumbuh hingga menghasilkan buah pada waktunya. Dan buahnya akan dinikmati banyak orang.
Tetapi jika ada cabang atau ranting yang rusak atau patah maka cabang/ranting tersebut akan menjadi kering, karena sari makanan tidak akan bisa mengalir ke cabang/ranting tersebut. Dan tentunya tidak akan ada buah yang dapat dihasilkan dari cabang/ranting tersebut.
 
Sang pemilik pohonpun juga akan membersihkan pohon tersebut dan memotong cabang/ranting yang dianggap tidak diperlukan. Cabang/ranting yang rusak dianggap tidak akan menghasilkan buah dan merusak keindahan pohon.
Dalam kitab Yohanes, kehidupan rohani umat Kristiani digambarkan seperti cabang/ranting pohon. Sedangkan batang utamanya adalah Kristus.
Ketika hidup kita melekat dengan baik kepada Kristus, maka aliran kehidupan, sukacita, damai sejahtera, kekuatan, penghiburan, hikmat dan lainnya akan mengalir bagaikan sari makanan yang mengalir pada ranting pohon yang baik.
Kasih Kristus akan senantiasa mengalir dalam hidup kita dan terang Kristus dari hidup kita. Hidup kita akan menghasilkan buah yang baik yang dapat dinikmati oleh orang banyak. Kebaikan hati kita akan diketahui oleh orang banyak.
Tanpa Kristus hidup kita akan menjadi hampa. Segala yang kita miliki tidak akan berarti tanpa Kasih Kristus yang mengalir dalam hidup kita.
Biarlah hari-hari yang ada kita lalui dengan kehidupan yang intim dengan Kristus. Jangan biarkan berkat terlepas dari kehidupan kita karena kita lupa untuk bersekutu denganNya. Raih kehidupan yang penuh dengan berkat berkelimpahan di dalam Kristus Yesus. GBU! Read More..


Verse of The Day

Yesaya 56:24
"Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya;
ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya."


GBU

Followers

 

Gereja Isa Almasih Juwana . Copyright 2009-2011 All Rights Reserved GIA Juwana theme by Metris Sovian Converted into Blogger Template by Meetrise Blezs