Rabu, 15 Desember 2010

Romans

0 komentar
Romans 14:8




Romans 3:22

Romans 8:11

Romans 8:32

Romans 8:37-39















Read More..


Senin, 06 Desember 2010

Mempersiapkan Natal

0 komentar
from: natal.sabda.org


"Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di atas palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan." (Lukas 2:6-7).





Hari Natal yang di kenang di seluruh dunia dipenghujung tahun sudah makin jauh dari Natal pertama yang syahdu dan sederhana seperti gambaran dalam ayat di atas. Hari Natal pertama diisi dengan kesederhanaan dimana di samping orang-orang majus yang kaya hadir juga para gembala yang sederhana untuk menyambut kelahiran bayi Yesus, kelahiran-Nya yang tidak dirayakan di penginapan atau di istana, tetapi di sebuah palungan di kota Betlehem. Inilah makna Natal sebenarnya dimana damai Allah menyertai semua manusia, damai di hati tanpa dekorasi yang berarti.

Masa kini, memasuki bulan Desember, kita dapat menyaksikan di mana-mana, terutama restoran, mal dan hotel, dan di siaran TV, banyak dikumandangkan persiapan menyambut hari Natal dengan belanja akhir tahunnya, apakah masih ada yang tersisa dari Natal Betlehem di balik hiruk-pikuk perayaan Natal di masa kini? Pohon Natal adalah gambaran yang indah di Eropah di musim salju ketika salju memenuhi permukaan bumi dan pohon-pohon berguguran daunnya, di situ kita melihat pohon-pohon den yang tegap berdiri dengan kehijauan daunnya yang tetap memberikan harapan segar.



Di malam hari, di balik pohon ini kita dapat melihat kerlap-kerlip lampu-lampu rumah di sela-sela daun-daunnya. Apalagi kesan indah ini diiringi lagu "Malam Kudus" memberi rasa syahdu dan damai bagi mereka yang melihat pohon itu dan mendengar lagu itu. Pohon yang kemudian dijadikan lambang pohon terang itu sekarang sudah meluas menjadi hiasan di toko-toko serba ada di seluruh dunia, namun apakah makna sebenarnya Natal yaitu ´kelahiran Juruselamat manusia´ itu masih bisa dilihat di balik kemeriahan belanja akhir tahun itu?

Sebenarnya Franciscus dari Assisilah yang pertama kali memperkenalkan replika kandang dengan ternak dengan patung-patung kecil Yusuf, Maria dan bayi dalam palungan dan para majus dan gembala disekitarnya, yang sering kita lihat sebagai hiasan Natal baik di gereja maupun di rumah.

Replika inilah yang menjadi hiasan sejak abad-13 sebelum pohon Natal diperkenalkan, dan diiringi Christmas Carol yang dinyanyikan sekelompok orang dari rumah ke rumah. Pohon Den dengan kerlap-kerlip kemudian dijadikan lambang kekekalan dan dijadikan pohon Natal seperti yang kita kenal sekarang. Pohon Natal yang sederhana itu kemudian di abad-18 berkembang dengan adanya penambahan dekorasi hiasan-hiasan Natal, dan lama kelamaan dekorasi itu begitu lebatnya sehingga lambang pohon dan sinarnya yang menjadi simbol kekekalan dan kesyahduan menjadi terkubur oleh hiruk pikuk dan kemeriahan hiasannya. Suasana Natal untuk mengenang kesederhanaan kelahiran Tuhan Yesus yang menyelamatkan manusia kini banyak tertutup oleh pesta pora dengan segala hiasan yang mewah dan bukan lagi dirayakan oleh umat Kristiani saja tetapi meluas oleh umum. Perayaan Natal perlu kembali mengalami "de-sekularisasi".

Pada abad-11, Nicholas seorang uskup yang baik hati yang suka membagi-bagikan hadiah pada anak-anak dirayakan pada tengah malam tanggal 5 Desember, namun lama-lama legenda ´Santo´ Nicholas ini di adopsi di negeri Belanda dan dirayakan sebagai ´Sinter-Klaas´ dan kemudian di Amerika dirayakan sebagai ´Santa Calus´ yang sekarang dimasukkan ke dalam rangkaian perayaan Natal dan sambil menaiki kereta salju ditarik rusa kutub terbang di atas rumah-rumah penduduk sambil membagi-bagikan hadiah di rayakan di malam Natal. Figur Santa Claus ini merupakan campuran figur Santo Nicholas dan Odin, dewa yang disembah orang Norwegia.

Gambaran mitologi Odin ini lebih-lagi pada masakini diisi dengan berbagai pertunjukan gaib dengan peri-peri yang membawa tongkat berujung bintang mendatangkan mujizat-mujizat. Masa kini beberapa supermal menghadirkan ´magic´ Christmas dengan gambaran peri bertongkat-bintang gaib ini. Gambaran Natal yang serba wah ini kemudian makin rusak karena sudah menjadi hiasan umum baik di daerah lampu merah di New York, London maupun Paris, dan di Ginza di Tokyo yang mayoritas penduduknya bukan Kristen suasana Natal juga di rayakan dengan meriah. Natal bukan lagi merupakan moral-force yang menobatkan tetapi sekadar perayaan.

Benar-benar kemeriahan perayaan Natal masa kini perlu di de-mitologisasikan, agar kita dapat mengenal benar-benar berita kesukaan akan kelahiran juruselamat yang mendatangkan damai sejahtera bagi semua manusia di dunia. Perayaan yang meriah di gedung gereja yang tertutup, dan lebih lagi di ballroom hotel yang eksklusif sudah jauh berbeda dengan kondisi palungan di malam Natal pertama yang dihadiri para gembala yang sederhana. Umat Kristen sedang menyiapkan hari Natal di akhir tahun ini, dan sudah tiba saatnya umat Kristen mengembalikan hakekat Natal kepada artinya semula dan tidak terkecoh oleh gemerlapannya kerlap-kerlip lampu listrik dan dekorasi yang wah. Umat Kristen perlu men de-sekularisasi-kan dan de-mitologisasi-kan perayaan-perayaan natal yang sudah melenceng jauh dari makna aslinya.

Di tengah kepedihan yang dialami ribuan keluarga yang menghadapi PHK di PT-DI, dan begitu banyaknya keluarga digusur dari rumah kumuh mereka atau tempat jualan mereka di kaki lima dan tidak memperoleh tempat membaringkan kepala, dan palunganpun tidak, umat Kristiani dipanggil untuk menghadirkan Natal terutama bagi mereka yang tersingkir, yang terpinggirkan, dan yang dilupakan. Setidaknya dengan menjalankan upacara dengan sederhana, apalagi kalau disertai dengan kasih yang meluap keluar ke jalan-jalan yang dingin, setidaknya umat manusia benar-benar lebih bisa merasakan bahwa Natal itu memang mendatangkan damai sejahtera bagi manusia di bumi dan bukan sebaliknya.

Selamat mempersiapkan Natal mendatang dan menyatakan kasih dan damai sejahtera Allah bagi umat di sekeliling kita. Amin!
Read More..


Selasa, 23 November 2010

Kesatuan Membawa Kebaikan

0 komentar

Pembicara : Pdt. Budi Purnama
Tema : Kesatuan Membawa Kebaikan
Ayat Nast : Efesus 4:1-7









Kesatuan adalah keharusan bagi setiap keluarga, gereja, organisasi, bahkan Negara yang ingin mempertahankan keberadaannya. Keluarga, gereja, organisasi bahkan Negara yang terpecah tidak akan bertahan dan cepat atau lambat pasti hancur. Karena itu sebagai orang percaya, kita harus selalu dan berjaga-jaga, agar jangan sampai kesatuan kita baik dalam keluarga, maupun gereja menjadi hancur karena tidak adanya kesatuan. Satu kesadaran yang harus selalu kita pegang adalah bahwa kita sudah dipersatukan oleh Tuhan. Oleh karena pengorbananNya kita menjadi satu tubuh dalam Kristus. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah bagaimana kita mengembangkan kesatuan itu.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar kesatuan kita dapat ditingkatkan, antara lain:
-Efesus 4:1 – Kita harus hidup berpadan dengan panggilan Tuhan. Yaitu diselamatkan dan menjadi satu.
-Efesus 2:12-16 – Gereja adalah satu persekutuan yang unik, karena di dalamnya ditemukan orang dari berbagai macam latar belakang, baik budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, kedudukan, bahasa yang semuanya bersatu untuk mencapai tujuan hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
-Efesus 4:2 – Kita harus hidup dalam karakter yang benar, yaitu:

*Rendah Hati.
Yaitu sikap hati yang menganggap diri sendiri itu kecil, tidak ada yang layak dibanggakan, dan bersukacita kalau orang lain berhasil. Amsal 22:4.

*Lemah Lembut.
Kata ini berlawanan dengan kasar/kekerasan. Orang yang lemah lembut dapat menguasai diri dan tidak suka kekerasan, demikian juga seharusnya dengan kita.

*Sabar,
yaitu dapat menahan diri, tidak mudah menyerah, menanggung sesuatu dengan tekun sekalipun dalam tekanan. Sabar juga berarti menahan diri untuk tidak membalas kesalahan orang lain.

*Menunjukkan kasih dalam hal saling membantu.
Yaitu sikap peduli kepada orang lain, menjadi berkat bagi orang lain.
Contoh: Filipi 4:14-19, 2Korintus 8:7-15. Read More..


Jumat, 12 November 2010

Tujuan Hidup: Bekerja Memberi Buah

0 komentar
from: pelitahidup.com




“Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.” 
Filipi 1:22a







Begitu banyak hal yang harus kita hadapi selama kita masih hidup di dunia ini. Masalah tidak akan pernah habis-habisnya, tetapi akan terus datang. Menjadi pengikut Kristus bukan berarti bahwa kita akan terlepas dari masalah, tetapi kita akan mendapat kekuatan dari Tuhan untuk dapat melalui masalah tersebut.
Rasul Paulus sendiri juga menyadari hal tersebut. Dia mengalami begitu banyak masalah dalam hidupnya. Tidak hanya masalah biasa, tetapi hingga aniaya dan penderitaan yang hampir merenggut nyawanya.
 
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Filipi 1:21
Rasul Paulus mengerti bahwa jika dia sudah tidak ada di dunia ini lagi, dia tidak akan mendapat berbagai masalah lagi dan tidak perlu bersusah-payah seperti yang dia alami saat itu. Tetapi dia tetap menyadari bahwa hidupnya adalah milik Kristus. Dan jika dia masih hidup, dia harus terus bekerja untuk menghasilkan buah bagi kemuliaan nama Kristus.
Kita banyak melihat anggota keluarga, teman, kenalan dan orang-orang yang sudah dipanggil Tuhan lebih dahulu. Mereka yang telah percaya kepada Yesus akan menerima upahnya di Sorga. Mereka telah lebih dahulu menjalankan tugas yang diberikan Tuhan bagi mereka dan tugas mereka telah selesai.
Lalu bagaimana dengan kita yang masih hidup? Sama seperti yang disampaikan oleh Rasul Paulus, kita harus menyadari bahwa kita hidup dengan suatu tujuan. Dan kita mempunyai tugas untuk menghasilkan buah bagi Kerajaan Sorga, baik itu buah pertobatan, buah pelayanan, buah jiwa-jiwa dan lainnya.
Kita dapat melayani Tuhan di manapun kita berada. Pelayanan bagi jiwa-jiwa tidak hanya di dalam gereja saja, tetapi juga di luar gereja. Begitu banyak jiwa yang belum terjangkau dan belum mengenal Kristus. Melalui setiap pribadi kita, Tuhan dapat memakai hidup kita untuk menjadi saksi Kristus. Orang-orang di sekitar kita akan melihat kehidupan yang kita jalani sehingga mereka akan mendapat berkat melalui kehidupan kita.
 
Mari kita terus bekerja untuk memberi buah bagi Kristus. Tidak ada kata selesai selama kita masih hidup di dunia ini. Kalaupun saat ini kita masih belum tahu apa yang harus kita lakukan, lakukan saja kebaikan dan perintah-perintah yang Tuhan Firmankan. Dengan menjalani hidup sesuai dengan Firman Tuhan, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, kita telah ikut ambil bagian untuk memberi buah bagi Kristus.
Tidak hanya itu saja, bagi kita yang bekerja di dunia sekuler, biarlah kita bekerja dengan sungguh-sungguh. Bagi yang berwirausaha, biarlah melakukan usahanya sesuai dengan nilai kebenaran. Bagi yang sedang studi, biarlah belajar dengan rajin. Bagi yang ada dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, biarlah tetap melayani dengan hati yang murni. Apapun yang kita kerjakan, biarlah itu kita lakukan dengan sungguh-sungguh seperti kita melakukannya untuk Tuhan.
 
Tuhan akan terus menambahkan talenta bagi setiap pribadi yang tekun dan setia menjalani pekerjaannya dan melakukan perintahNya. Dia akan terus mengangkat hidup kita dan Dia akan senantiasa memberikan kekuatan bagi hidup kita.
Ada saatnya kita merasa lelah, tetapi jika kita mengalami kelelahan tersebut, biarlah kita datang kepada Tuhan. Dia akan memberikan kekuatan baru bagi hidup kita. Dan kita tidak akan pernah berhenti bekerja untuk memberi buah. Haleluya!
“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. ” Yesaya 40:31 Read More..


Senin, 01 November 2010

Hidup Melekat Kepada Kristus

0 komentar
from: pelitahidup.com

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Yohanes 15.4-5

Sebuah pohon yang bertumbuh besar akan mempunyai banyak cabang serta ranting. Pohon itu akan terus bertumbuh hingga menghasilkan buah pada waktunya. Dan buahnya akan dinikmati banyak orang.
Tetapi jika ada cabang atau ranting yang rusak atau patah maka cabang/ranting tersebut akan menjadi kering, karena sari makanan tidak akan bisa mengalir ke cabang/ranting tersebut. Dan tentunya tidak akan ada buah yang dapat dihasilkan dari cabang/ranting tersebut.
 
Sang pemilik pohonpun juga akan membersihkan pohon tersebut dan memotong cabang/ranting yang dianggap tidak diperlukan. Cabang/ranting yang rusak dianggap tidak akan menghasilkan buah dan merusak keindahan pohon.
Dalam kitab Yohanes, kehidupan rohani umat Kristiani digambarkan seperti cabang/ranting pohon. Sedangkan batang utamanya adalah Kristus.
Ketika hidup kita melekat dengan baik kepada Kristus, maka aliran kehidupan, sukacita, damai sejahtera, kekuatan, penghiburan, hikmat dan lainnya akan mengalir bagaikan sari makanan yang mengalir pada ranting pohon yang baik.
Kasih Kristus akan senantiasa mengalir dalam hidup kita dan terang Kristus dari hidup kita. Hidup kita akan menghasilkan buah yang baik yang dapat dinikmati oleh orang banyak. Kebaikan hati kita akan diketahui oleh orang banyak.
Tanpa Kristus hidup kita akan menjadi hampa. Segala yang kita miliki tidak akan berarti tanpa Kasih Kristus yang mengalir dalam hidup kita.
Biarlah hari-hari yang ada kita lalui dengan kehidupan yang intim dengan Kristus. Jangan biarkan berkat terlepas dari kehidupan kita karena kita lupa untuk bersekutu denganNya. Raih kehidupan yang penuh dengan berkat berkelimpahan di dalam Kristus Yesus. GBU! Read More..


Rabu, 27 Oktober 2010

Di Tempat Yang Tak Terduga

0 komentar
from: pelitahidup.com


Kesaksian oleh Sim Patrik – Malaysia
Salam semua. Saya amat bersyukur kepada Tuhan kerana kesempatan ini diberikan untuk kita sama-sama berbagi kesaksian guna menguatkan iman percaya kepada Yesus.
Terlebih dahulu saya ingin menceritakan sedikit sebanyak tentang diri saya. Saya, seperti yang dinyatakan dalam profile di atas, adalah seorang dari warga negara Malaysia. Saya juga adalah seorang yang cacat penglihatan.
 
Saya pada mulanya bukanlah seorang kristen. Tetapi Tuhan menempatkan saya di tempat yang tidak pernah saya duga. Apa yang saya sering bayangkan ialah ketakutan baik dalam hidup mahu pun selepas meninggal dunia ini. Dalam hidup saya sering menghadapi ketakutan bilamana berhadapan dengan orang lain, takut melakukan sesuatu yang diamanahkan kerana takut diejek dan juga ditolak.
Manakala bayangan saya tentang kematian pula ialah saya sering kali memikirkan apakah yang akan terjadi kepada tubuh yang sekarang ini. Tentu sahaja hidup ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan, bisik hati dalam saya.
Namun demikian, Tuhan itu amatlah baik dan tersangat baik bagi saya sehinggalah saya diselamatkan dengan cara yang tidak saya duga. Tuhan nampaknya memakai kegemaran harian saya untuk Dia menyatakan diri-Nya kepada saya. Untuk pengetahuan semua, kegemaran saya antara lain ialah mendengar radio, terutama siaran dari luar dengan menggunakan gelombang pendek [short wave radio].
Ini sering saya lakukan pada waktu petang selepas sahaja saya pulang dari sekolah pada waktu itu. Di dalam saya berjinak-jinak mendengar siaran dari gelombang ini, saya tiba-tiba sahaja mendengar satu siaran yang pada masa itu disebut siaran bahasa baku yang disiarkan oleh perbadanan penyiaran timur jauh [FEBC]. Siaran ini berlangsung selama setengah jam bermula dari pukul 6.15 petang sehinggalah ke jam 6.45.
Bermula dari saat itu saya terus membuat azam saya untuk tetap mendengar siaran tersebut untuk hari-hari yang berikutnya. Saya amatlah tergerak hati apabila mendengarkan siaran tersebut yang menyatakan tentang kebenaran Allah dan juga kasih Allah yang mempunyai kesanggupan untuk seluruh manusia yang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah.

Saya amat tersentak dengan kenyataan yang menyatakan bahawa kita semua sudah pun kehilangan kemuliaan Allah, tidak mampu lagi berbuat baik dan berkenaan kepada Allah. Di penghujung rancangan tersebut, penyampai acara sering mengajak pendengar untuk menyambut cabaran untuk menerima Kristus sebagai juruselamat.
Cerita ini tidak berhenti di sini sahaja. pada tahun yang sama juga, beberapa orang rakan saya sudah pun mula mengajak saya ke gereja yang mereka sering hadiri selama ini. Mereka juga sering mengajak pemimpin gereja untuk datang untuk sama kongsikan firman Tuhan di asrama kami tinggal pada masa itu. Puji Tuhan! Saya pun menerima kristus dan mula aktif dalam kegiatan gereja serta membaca firman yang sudah pastinya menjadi dasar kepada pertumbuhan iman percaya kita.
 
Kerana kegemaran saya terus-menerus ada dalam hal mendengar siaran kristen dari khususnya dari Indonesia, maka Tuhan membukakan lagi jalan-Nya untuk berbuat demikian. Pada tahun 2008, hasil kesungguhan saya dalam menjalani latihan komputer yang disediakan oleh persatuan kami, saya dengan berkat dan kemurahan Tuhan diberikan kemampuan untuk memiliki sebuah laptop.
Untuk pengetahuan semua, kami dari kalangan golongan yang tidak dapat melihat, kami menggunakan speech reader seperti jaws untuk menulis dan juga membaca dalam komputer.
Seperti yang pernah Rasul Paulus katakan bahawa: “Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: di dalam segala macam perkataan dan pengetahuan” 1 Korintus 1:5.
 
Saya akhirnya mempunyai beberapa kesempatan untuk mendengar siaran kristen seperti Heartline FM, Nafiri FM, Elshaddai FM, dan beberapa lagi termasuk juga yang di luar rantau kita seperti siaran the House FM.
Ini juga saya merasakan saya mempunyai semangat yang tinggi untuk terus bersaksi kepada orang lain. “Tetapi mereka mengalahkan dia, iaitu iblis dengan darah Anak Domba, dan perkataan kesakian mereka, kerena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut”.
Saya bersyukur kepada Tuhan kerana mendapat kesempatan yang berharga ini. Ini berlaku bukan kerana kepandaian dan kekuatan saya, tetapi kerana kemurahan dan kuasa Tuhan. tidak menjadi masaalah jikalau saya tidak dapat pergi ke tempat yang jauh untuk menginjil, saya dan anda dapat menginjil bahkan dengan menekan butang (tombol) komputer kita. Puji Tuhan!
Read More..


Selasa, 26 Oktober 2010

Berjalan Dalam Kebenaran

0 komentar
from: pelitahidup.com


“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” Mazmur 119:9
Perkembangan jaman dan kemajuan teknologi pada saat ini mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap pertumbuhan anak muda. Tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak muda senantiasa mengikuti perkembangan mode dan tren terbaru, dan berusaha untuk bisa menjadi pusat perhatian dari lingkungannya. Anak-anak muda akan berusaha agar dapat diterima oleh lingkungan pergaulannya, sehingga apapun yang teman-temannya sedang lakukan akan mereka ikuti.
Pengaruh dari pergaulan sangat kuat sekali kepada anak muda. Kecenderungan emosi yang masih labil dan masih dalam kondisi untuk mencari jati diri akan membuat mereka mencoba-coba apa yang mereka lihat dan rasakan. Oleh karena itu anak muda perlu ekstra hati-hati dalam pergaulannya, karena masa depan mereka akan dipengaruhi dari apa yang dilakukan pada masa muda.
Tuhan ingin agar anak-anak muda dapat tetap berjalan dalam kebenaran. Pergaulan memang tetap dibutuhkan, tetapi anak muda harus tetap berada dalam pergaulan yang sehat dan positif.

Bagaimana agar anak-anak muda dapat tetap berjalan dalam kebenaran?

1. “Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu” Mazmur 119:9b
Firman Tuhan adalah perisai dan filter yang paling ampuh bagi anak muda untuk dapat tetap berada dalam pergaulan yang positif. Ketika anak muda tidak hidup sesuai dengan firman Tuhan, maka iblis akan berusaha mempengaruhi kehidupan anak muda. Segala cara akan dilakukan oleh si jahat agar anak muda dapat terjerumus ke dalam dosa. Pada awalnya si iblis akan menawarkan kenikmatan, tetapi pada akhirnya hidup anak muda akan dihancurkan sehingga masa depan mereka menjadi berantakan.
“Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.” Maz 115:11.

Dengan hidup sesuai dengan firman Tuhan, maka Tuhan akan menjadi perisai bagi anak muda. Dia akan memberi perlindungan terhadap segala tipu muslihat si iblis. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan untuk dapat menghindari akal bulus si iblis. Hanya dengan menjaganya sesuai dengan firman Tuhan, maka anak-anak muda dapat tetap aman dalam pergaulan.

2. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” 1 Kor 15:33
Dengan siapa anak muda bergaul, seperti itulah anak muda akan terbentuk. Jika bergaul dengan teman-teman yang pintar, aktif dalam kegiatan positif, takut akan Tuhan dan rajin beribadah, maka anak muda akan ikut menjadi seperti teman-temannya itu.
Tetapi jika anak muda bergaul dengan teman-teman yang mempunyai kebiasaan buruk seperti merokok, bolos, pergaulan bebas, kehidupan malam, perkelahian, pemberontakan terhadap orang tua, pencurian, narkotika dan obatan-obatan; maka tinggal menunggu waktu sampai kebiasaan mereka akan menjadi sama dengan teman-temannya itu.
Memilih teman merupakan hal yang sangat penting bagi anak muda. Bukan berarti anak muda harus sombong dan tidak perlu mengenal orang lain, anak muda tetap perlu bergaul secara luas. Maksud dari teman disini adalah orang lain yang dapat dijadikan sebagai orang yang ditemui hampir setiap hari, orang yang menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati, orang yang dapat mengerti kesukaan, orang yang dapat “nyambung” dalam pembicaraan, orang yang dapat diajak jalan-jalan ke tempat yang disukai dan lainnya. Oleh karena orang itu juga yang akan mempengaruhi kehidupan anak muda, maka penting sekali bagi anak muda untuk “memilih ” dengan siapa ia dapat bergaul.
Read More..


Minggu, 24 Oktober 2010

Memilih Bagian Yang Terbaik

0 komentar
from: pelitahidup.com


“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”
Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” ” Lukas 10:38-42

Bekerja merupakan suatu keharusan bagi setiap orang percaya. Tuhan senantiasa menyediakan berkat bagi mereka yang mau bekerja keras untuk mendapatkannya. Siapa yang bekerja akan mendapatkan upahnya.

“Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” 2 Tesalonika 3:10

Di sisi lain, berdoa juga merupakan keharusan bagi umat Tuhan. Doa merupakan nafas kehidupan kita. Doa merupakan komunikasi antara kita dengan Allah Bapa di sorga. Ketika kita berhenti berdoa, maka nafas kita juga berhenti, hubungan kita dengan Tuhan juga terhenti. Selain itu doa juga membawa kekuatan bagi kita dalam menghadapi berbagai masalah. Ketika kita ada dalam pencobaan, kita tinggal berseru kepadaNya melalui doa. Dia yang setia akan menjawab doa yang kita naikkan kepadaNya.

Kita dapat melihat beberapa macam tipe orang yang ada di sekeliling kita. Satu tipe yang suka bekerja keras, tetapi melupakan doa. Mereka hanya berpikir bahwa segala kesuksesan diperoleh karena memang mereka bekerja keras.

Tipe lainnya adalah yang suka berdoa dan berdoa terus, tanpa langkah iman yang nyata. Mereka yakin bahwa hanya dengan doa, mujizat pasti terjadi. Tipe yang lainnya adalah orang yang suka bekerja dan suka berdoa juga. Mereka menyadari bahwa jika mereka bekerja tanpa berdoa, usaha mereka akan sia-sia. Tetapi jika mereka hanya berdoa saja tanpa bekerja, mereka tidak akan mendapatkan berkat.

Dari ayat di atas dapat kita pelajari bahwa Tuhan tidak menunjuk siapa yang salah dan siapa yang benar. Maria juga orang yang suka bekerja. Tetapi di bagian itu Maria menyadari bahwa dia harus duduk diam di bawah kaki Tuhan. Oleh karena itu Tuhan menyatakan bahwa Maria telah mengambil bagian yang terbaik, yaitu tetap memprioritaskan Tuhan di atas segala aktivitas maupun kegiatannya.

Ketika kita bekerja dan tetap memuliakan nama Tuhan dalam setiap pekerjaan kita, maka Tuhan yang akan turun tangan memberi kita kemampuan dan kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada. Seringkali kita menghadapi hal yang tidak mungkin bagi kita untuk dilakukan atau dikerjkan. Tetapi ketika kita berdoa dan menyerahkan pekerjaan itu kepada Tuhan, kemudian kita melakukan yang terbaik yang kita dapat lakukan, maka Tuhan akan mencurahkan kuasaNya atas diri kita, sehingga kita dapat menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik.

Bekerja dan berdoa harus dilakukan secara seimbang. Kita harus tetap bekerja untuk dapat memperoleh penghasilan untuk memenuhi segala kebutuhan kita maupun keluarga. Tetapi doa juga merupakan nafas bagi kita agar kita tetap dapat bertahan dalam berbagai keadaan, bahkan sampai kepada keadaan yang terburuk sekalipun. Melalui doa kita mendapat asupan energi supranatural, yang tidak kelihatan secara kasat mata, sehingga kita sanggup berdiri untuk meraih kemenangan demi kemenangan. Melalui doa kita mendapat hikmat untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada.

Tanpa bekerjapun doa kita akan menjadi sia-sia. Ketika kita berdoa dan berdoa terus, tetapi kita tidak melangkah untuk mencari pekerjaan, maka kita tidak akan mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan. Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia.

“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”
Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?” Yakobus 2:17-20

Rasul Paulus juga tidak hanya mengabarkan dan mengajarkan Injil kepada banyak orang, tetapi dia juga bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian dia tidak menjadi beban bagi orang lain. Dan diapun juga dapat menjadi teladan bagi banyak orang.

“Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu.
Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.” 2 Tesalonika 3:7-9

Marilah kita tidak mengabaikan salah satu dari dua aspek ini, yaitu bekerja dan berdoa. Dengan demikian berkat kelimpahan, keberuntungan dan kesuksesan akan senantiasa mengikuti kita sampai kepada akhirnya. Nama Tuhan dimuliakan adanya.
Ora et labora.
Read More..


Sabtu, 23 Oktober 2010

Hal Mengampuni

0 komentar
 from: pelitahidup.com


“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”
Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Matius 18:21-22

Hal mengampuni merupakan hal yang paling sulit untuk dilakukan oleh hampir semua orang, terutama jika orang yang menyakiti adalah orang terdekat atau orang yang disayangi. Tidak mudah untuk mengampuni kemudian memberi kesempatan yang kedua bagi orang yang sudah menyakiti bahkan menghianati kita. Bahkan rasa sakit hati ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun tanpa ada solusi. Kalaupun ada yang bisa mengampuni, kejadian tersebut akan sangat membekas dalam hati.
Firman Tuhan mengajar kita untuk mengampuni orang yang berbuat salah kepada kita, tidak hanya satu kali saja, bahkan berkali-kali. Ini berarti bahwa pengampunan yang kita berikan adalah pengampunan yang tiada batasnya. Tidak peduli betapa dalam luka hati yang diakibatkan, tugas kita adalah mengampuni orang tersebut.


Mengapa kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Karena Yesus sendiri telah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa kita.
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
” Yesaya 53:4-6

Sebesar apapun dosa yang kita perbuat, sebanyak apapun dosa yang kita perbuat juga, darah Yesus selalu menyucikan kita ketika kita datang meminta ampun dan bertobat di hadapanNya. Oleh karena Yesus telah memberi teladan bagi kita, demikianpun kita juga harus berbuat.
Pengampunan sudah diberikan oleh Yesus bagi kita, masakan kita tidak mau mengampuni orang yang telah bersalah kepada kita? Bukankah kita pernah menyakiti hati Tuhan dengan berbuat dosa? Bukankah apa yang kita lakukan dengan kesenangan-kesenangan duniawi justru malah menyakiti hati Tuhan? Tetapi Tuhan dengan penuh kasih selalu mau menerima kita apa adanya. Dan begitu satu kali kita minta ampun, saat itulah juga darahNya menyucikan dan melayakkan kita di hadapanNya. Dan tidak ada satu tuduhanpun yang bisa dilayangkan oleh si iblis kepada kita bahwa kita adalah manusia berdosa, karena darahNya sangatlah cukup untuk menyucikan hidup kita.

Oleh karena itu kita juga harus berbuat hal yang sama kepada orang yang telah menyakiti hati kita. Seburuk atau sejahat apapun orang tersebut, tetap kita harus mengampuninya. Tetapi jika kita sudah mengampuni, peristiwa tersebut masih selalu timbul dalam hati kita bagaimana? Tuhan Yesus selalu mengampuni dan melupakan dosa apa yang telah kita lakukan. Dosa semerah apapun akan dibersihkan seputih salju. Mengampuni dan melupakan adalah kedua hal yang sangat erat yang harus kita lakukan pada saat kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita.
Ingat kisah kedua orang yang ikut disalib di sebelah Yesus pada saat disalibkan? Keduanya adalah penjahat yang telah melakukan banyak perbuatan jahat sehingga mereka dihukum salib. Tetapi salah seorang dari mereka mau menerima Yesus sebagai juruselamat hidupnya, sehingga pada saat itu juga Yesus mengatakan kepadanya bahwa hidupnya telah diselamatkan. Yesus tidak melihat sebesar apapun dosa orang tersebut, Yesus tidak melihat seberapa jahat orang tersebut, tetapi Dia menerimanya dengan penuh kasih.

Seberapa jahatpun orang yang telah menyakiti hati kita, seburuk apapun orang berbuat jahat kepada kita, tetap kita harus mengampuninya tanpa alasan apapun. Ingatlah bahwa Yesus mengampuni kita tanpa memberi syarat apapun. Demikian juga kita harus berbuat kepada orang yang kita ampuni kesalahannya.
Ingatlah bahwa ketika kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita, maka Bapa di surga juga akan mengampuni segala kesalahan kita di hadapanNya (Matius 18:35)..
Read More..


Jumat, 22 Oktober 2010

Percayalah Bahwa Tuhan Yang Kita Sembah Adalah Tuhan Yang Hidup!

0 komentar
from: pelitahidup.com 


Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” ” 1 Raja-raja 18:36-37
Kisah ini dimulai pada saat Elia memperlihatkan dirinya kepada Raja Ahab yang dikenal sebagai Raja Israel yang menyimpang dari jalan Tuhan. Elia meminta Raja Ahab untuk mengumpulkan seluruh bangsa Israel di gunung Karmel, untuk menyatakan bahwa Tuhan yang Elia sembah, Dialah yang harus diikuti. Pada masa itu bangsa Israel telah menyimpang dari jalan Tuhan dengan menyembah dewa-dewa Baal. Ahab juga mengumpulkan nabi-nabi Baal ke tempat itu, sebanyak empat ratus lima puluh orang.

Setelah semua berkumpul, Elia menantang nabi-nabi Baal untuk memanggil allah mereka, sedangkan Elia akan memanggil Tuhan Allahnya.
Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!” Seluruh rakyat menyahut, katanya: “Baiklah demikian!” ” 1 Raja-raja 18:24
Ketika para nabi Baal berusaha melakukan ritualnya untuk memanggil allah mereka, mereka tidak mendapat jawaban apapun. Bahkan sampai mereka menyiksa tubuh mereka, tidak ada satupun jawaban dari allah mereka (1 Raj 18:28-29).
Kemudian giliran Elia tiba, dia tahu bahwa dia hanya dapat mengandalkan Tuhannya. Bangsa Israel bahkan pada saat itu telah mengikuti nabi-nabi Baal, sehingga tentunya mereka tidak yakin apakah Tuhannya Elia akan datang menjawab panggilannya.
Tetapi dengan hati yang teguh, Elia membuat sebuah mezbah. Dan setelah selesai, ia berseru memanggil Tuhan Allahnya. Apa yang kemudian terjadi?

Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah
!” ” 1 Raja-raja 18:38-39
Hal yang sama terjadi dalam hidup kita sebagai umatNya. Ketika kita ada dalam satu persimpangan jalan dan memerlukan jawaban, janganlah kita mencari jawaban dari manusia, yang belum tentu sesuai dengan kehendak Tuhan. Bahkan Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak mengandalkan manusia dan kekuatannya (Yer 17:5-6).
Jawaban yang kita peroleh dari hikmat dunia ini bahkan bisa membawa kita kepada kehancuran. Tidak ada jawaban lain yang bisa kita andalkan selain jawaban dari Yesus.
Tapi seringkali kita justru mempertanyakan kuasa Tuhan, apakah benar Tuhan akan memberi jawaban bagi kita, apakah benar matanya sedang tertuju kepada masalah kita, apakah benar Dia akan menolong kita tepat pada waktunya, sebagaimana Tuhan menjawab Elia tepat pada waktunya.
Kita harus tahu bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup. Dia tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri. Dia tidak akan membiarkan umatNya jatuh sampai tergeletak.

TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” Mazmur 37:23-24
Dan Tuhan tidak pernah berhutang. Ketika Dia berfirman dan berjanji untuk menolong kita, maka kita harus benar-benar percaya bahwa Dia pasti menolong kita. Kita harus singkirkan segala keraguan, ketakutan dan kekuatiran yang melanda pikiran kita.
Rencana Tuhan adalah rencana yang sempurna. Dan ketika kita benar-benar berserah dan mengandalkan Tuhan sepenuhnya dalam hidup kita, maka kita akan melihat campur tangan kuasa Tuhan dalam hidup kita. Kita akan melihat bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, yang benar-benar nyata dalam kehidupan kita.
Ada saat-saat di mana kita merasa sendiri dan merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita. Hal itupun juga dialami oleh nabi Elia. Tetapi kita dapat melihat bahwa Tuhan tidak tinggal diam atas masalah yang dihadapi Elia. Tuhan tidak membiarkan Elia dipermalukan dihadapan ratusan nabi-nabi Baal dan seluruh bangsa Israel. Tuhan benar-benar membela Elia. Dan Tuhan yang samapun juga akan membela kita sebagai umatNya. Dia tidak akan meninggalkan dan mempermalukan kita. Dia Allah yang hidup!
Percayalah bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup. Dan serahkan segenap hidup kita ke dalam tanganNya, maka Dia akan berperkara dalam hidup kita, menyatakan kuasa mujizatNya dalam setiap permasalahan maupun pergumulan kita. Haleluya!
.
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
” Mazmur 37:25-26
Read More..


Kamis, 21 Oktober 2010

Meraih Berkat Melalui Cara Pandang Yang Benar

0 komentar
from: pelitahidup.com



“Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus’ ” Lukas 23:43
Bacaan Firman Tuhan: Lukas 23:33-43



Yesus disalibkan di tempat yang bernama Tengkorak. Dalam bahasa Latin disebut Kalvari, kalau dalam bahasa Aram disebut Golgota. Bersama Yesus ada juga dua orang penjahat yang disalibkan, yaitu disebelah kiri dan di sebelah kanan Yesus. Kedua penjahat itu telah ikut menghujat Yesus bersama dengan banyak orang yang menonton penyaliban Yesus, yaitu imam-imam kepala, bersama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-ngolok Yesus. Perkataan yang mereka lontarkan pada Yesus, sungguh mengejek dan menghina.
Salah satu dari dua penjahat yang ikut disalibkan bersama dengan Yesus memperoleh berkat keselamatan dari Yesus. Banyak orang yang beranggapan bahwa berakhirlah sudah kehidupan Yesus di kayu salib itu. Yesus diangggap hina, dan tidak punya kuasa lagi. Namun salah satu dari penjahat itu memiliki cara pandang yang benar tentang penyaliban Yesus, sehingga ia memperoleh berkat anugerah keselamatan.
Seperti apakah cara pandang yang benar untuk meraih berkat yang Tuhan sediakan?
.

1. Tidak ikut arus yang salah


Pada awalnya penjahat ini mengikuti orang banyak, ikut menghujat Yesus (Matius 27:44). Ia kemudian mengubah cara pandangnya yang salah, dan menyadari adalah sebuah kekeliruan jika tidak memandang pada Yesus dan kuasa kebangkitanNya. Penjahat ini juga menyadari bahwa ia adalah orang jahat yang seharusnya tidak layak mendapat anugerah dari Tuhan. Penjahat ini tidak mau lagi ikut arus keadaan yang dilihatnya, seperti banyak orang, pemimpin-pemimpin menghujat Yesus dan prajurit-prajurit mengolok-ngolok Yesus. Ia mengubah pendiriannya. Penjahat itu mengubah cara pandangnya tentang Yesus. Penjahat itu mengalihkan perhatiannya dari Yesus yang menderita tersalib bersama dengannya, kepada Yesus yang akan menang dan akan datang sebagai Raja. Itulah alasan baginya untuk menghargai Yesus, dengan ucapannya kepada Yesus, : “Yesus, Ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja”, dalam ayat 42.
Sekiranya ia belum merubah cara pandangnya itu, masih mempertahankan cara pandangnya yang lama tentang Yesus, sama seperti mereka yang menghujat Yesus, maka ia tentu tidak mungkin berkata demikian kepada Yesus. Tetapi penjahat itu melawan kenyataan tersebut, tidak ikut arus lagi, karena ia telah memiliki sebuah cara pandang yang benar tentang Yesus. Iapun berubah, yang tadinya ikut menghujat Yesus menjadi orang yang menghargai Yesus dan mengagungkanNya sebagai Raja. Penjahat itu kini lebih percaya pada kebenaran Yesus daripada kenyataan penderitaan yang sedang terjadi dialami oleh Yesus.


Barangkali dalam menghadapi persoalan kehidupan ini, kita sudah tak berdaya lagi, karena dikuasai oleh persoalan yang sulit, mungkin dalam masalah pekerjaan, ekonomi, keluarga, sakit penyakit, fitnah atau akibat dari kesalahan/dosa yang kita perbuat. Persoalan itu terasa begitu berat, rumit dan mungkin telah menyiksa bathin dan jiwa kita. Dalam keadaan seperti ini rasanya semuanya telah hancur, tidak ada orang yang menolong, tidak ada harapan lagi untuk perbaikan, kesembuhan atau pemulihan, selain pasrah pada masalah, dengan susah dan sedih hati.
Bila hal ini sedang dialami, ubahlah cara pandang itu karena hal ini akan membuat putus asa dan tawar hati serta menjadi lemah dan tak berdaya.
Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu”, Amsal 23:10.


Masalah boleh ada, persoalan boleh datang bertubi-tubi tapi milikilah cara pandang yang benar, sebab dengan cara pandang yang benar kita akan tetap menjadi kuat. Jangan pasrah pada keadaan, jangan menyerah begitu saja, jangan setuju dengan keadaan yang merugikan dan menyakitkan itu, jangan hanyut ikut arus masalah itu, lakukan suatu hal yaitu melawan masalah itu dengan sebuah cara pandang baru yang benar, bahwa diatas segala persoalan yang sulit itu ada Yesus yang sanggup menolong dan memulihkan.
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”, Amsal 23:18.
Jangan pandangi masalah itu, yang dapat menekan dan menghimpit kita, sehingga ketika kita ikut larut di dalamnya maka membuat kita tidak berdaya dan menjadi lemah dan pasrah pada masalah. Alihkanlah perhatian kepada FirmanNya yang pasti digenapiNya bagi setiap orang percaya. Pandanglah kepada Yesus yang empunya segala kuasa itu. Ingatlah bahwa Allah yang kita sembah ialah Allah yang penuh kasih. Dia akan memberikan anugerahNya kepada setiap orang yang menaruh harapannya kepadaNya, dan penjahat itupun memperoleh berkat anugerah keselamatan dari Yesus.
.
2. Menanggalkan keegoisan dan mau bertobat
Awalnya penjahat itu telah ikut menghujat Yesus, namun kemudian ia tidak malu untuk mengemis belaskasihan dari Yesus, ia melawan kedagingannya, dengan menanggalkan keegoisannya. Ia tidak gengsi untuk meminta belaskasihan Yesus. Penjahat itu telah mengubah cara pandangnya tentang Yesus, bahwa Yesus tidak bersalah, Yesus adalah orang benar. Pada ayat 39 sampai 41, digambarkan di sana bahwa teman dari penjahat itu tetap menghujat Yesus, dengan meminta supaya mereka segera diselamatkan oleh Yesus yang disebut Mesias.
Teman penjahat ini sangat egois, ia menuntut Yesus supaya mereka dibebaskan. Teman penjahat ini mengeluh tentang hukumannya, itulah sikap orang yang tidak mau bertobat. Tetapi penjahat itu menegur temannya dan mengatakan bahwa mereka berdua sepantasnyalah menerima hukuman itu karena setimpal dengan perbuatan mereka. Yang tidak pantas adalah Yesus yang harus menerima hukuman yang sama dengan mereka, padahal Yesus tidak berbuat sesuatu yang salah. Seperti yang dikatakan Pilatus kepada Imam-Imam kepala dan seluruh orang banyak itu: ”Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini”. (Lukas 23:4). Penjahat ini menyadari bahwa hukuman itu pantas dan layak ia terima, sebab itu ia tidak meminta pada Yesus supaya dibebaskan dari hukuman itu. Pertobatan adalah kemampuan untuk mengakui dosa dan menerima hukuman.
Banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita, oleh karena kesalahan ataupun dosa yang telah kita perbuat yang tanpa kita sadari. Kita merasa benar, oleh sebab itu kita seringkali menyalahkan orang lain, atau keadaan yang ada, bahkan ada yang menyalahkan Tuhan, mengganggap Tuhan tidak adil. Sekalipun kita benar dan Tuhan ijinkan masalah datang, hadapilah itu sebagai sebuah ujian, pasti ada maksud Tuhan yang baik bagi kita, supaya kita belajar tentang kebenaran Tuhan.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”, Roma 8:28.
Jika kita ditegur oleh Firman Allah, terimalah dengan hati yang terbuka, akui saja dihadapan Tuhan, sebab tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan. Pakailah Firman Allah sebagai alat untuk menilai segala sesuatu, terutama untuk mengevaluasi diri kita. Jangan keras hati, lawanlah keegoisan, sikap yang membenarkan diri, dengan merendahkan diri dihadapan Tuhan dan mengakui kesalahan. Tuhan tidak pernah membiarkan celaka orang yang mau merendahkan diri dihadapanNya.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”, 1 Yohanes 1:9.
Penjahat itu menyadari bahwa ia orang berdosa, dan ia juga menyadari bahwa Yesus itu orang benar, percaya bahwa Yesus akan datang sebagai Raja.
Dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”, Matius 23:12b.
Tatkala penjahat itu mau merendahkan dirinya dan meninggikan Yesus, maka Yesuspun mengangkatnya dengan memberikan anugerah keselamatan kepadanya.
Anugerah adalah pemberian Allah dengan cuma-cuma, gratis, yang diberikan pada orang yang tidak layak menerimanya. Hidup kita dihadapan Tuhan adalah anugerah. Jangan bertahan pada keadaan yang dapat merugikan, jangan egois. Sekalipun kita telah berbuat salah, keliru, atau berdosa, asalkan mau bertobat, berbalik dari jalan-jalan hidup yang lama, datang merendahkan diri dihadapan Tuhan, maka akan dipulihkan oleh Tuhan, dan percayalah mujizat dan pertolongan Tuhan akan diperoleh.
Mungkin rasa bersalah yang terus mengikuti, cara untuk menghilangkannya adalah dengan mengakui kesalahan itu dengan jujur dihadapan Tuhan. Pelanggaran yang belum diampuni akan mendatangkan jurang pemisah antara kita dengan Allah. Suatu pengakuan yang jujur adalah langkah untuk berdamai dengan Tuhan dan manusia, sebab yang Tuhan tuntut hanyalah, “Hanya akuilah kesalahanmu”, ( Yeremia 3: 13). Pengampunan dan kemurahan Allah tersedia bagi semua orang yang datang kepadaNya dengan pertobatan yang sungguh-sungguh. Pemulihan selalu disediakan Tuhan.
Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi”, Amsal 28:13.
.
3. Tidak mengandalkan pikiran manusia
Akal sehat manusia bisa saja berkata “ Jika Yesus itu Tuhan, pasti Ia bisa selamatkan diriNya dari salib. Kenyataannya, Yesus tidak berdaya, dihina, disiksa, menderita dan disalibkan. Jelas, Ia bukan Tuhan, sebab Ia tidak berdaya, jadi mana mungkin aku menaruh kepercayaan kepadaNya?”. Itulah yang terjadi pada saat Yesus disalibkan, banyak orang beranggapan demikian, mengandalkan pikiran manusia, cara pandang mereka tentang Yesus adalah salah, sebab itu mereka menghujat Yesus. Yesus berkata: “Ya, Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”, ayat 34a.  Jalan pikiran mereka bukanlah kebenaran.
Barangkali kita telah berdoa dan seolah-olah Tuhan tidak mampu menjawab doa-doa kita, Dia tidak dapat menolong kita, Dia tidak dapat mengerti keadaan kita, buktinya keadaan kita belum juga berubah. Cara pandang ini adalah salah. Penjahat itu tidak lagi mengandalkan pikiran manusia berdasarkan apa yang ia lihat sesuai kenyataan saat itu bahwa “Yesus tidak berdaya”. Penjahat itu tidak mau hanya melihat pada kenyataan Yesus yang disalibkan itu, tetapi ia melawan kenyataan itu dengan cara pandang yang benar yaitu melihat dengan hatinya yang beriman bahwa Yesus itu akan menang, yang akan datang sebagai Raja, penjahat itu mau melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh mata. Sebab itulah ia dengan berani dan percaya, berkata pada Yesus, agar Yesus kelak mengingat dirinya. Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”, ayat 43.
Luar biasa tanggapan dan jawaban Yesus kepadanya, yang ia minta adalah supaya Yesus mengingatnya kelak, tetapi yang ia peroleh adalah suatu berkat anugerah yang sungguh besar, yaitu ia memperoleh keselamatan. Allah melakukan bagi kita bukan saja  dari apa yang kita minta padanya melalui doa, tetapi Allah bahkan juga sanggup memberikan melebihi apa yang dapat kita pikirkan, dan doakan.
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” Efesus 3:20.
Kenyataan yang kita hadapi boleh saja jalan yang buntu, sudah tidak ada harapan, atau pintu sudah tertutup, namun kita bisa melawannya dengan memiliki cara pandang benar, mengandalkan iman.
Jawab Yesus: “Katamu: Jika Engkau dapat ?  Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Markus 9:23.
Maksud dari pernyataan Yesus ini bukanlah segala sesuatu yang dapat dipikirkan oleh manusia, tetapi memerlukan iman yang sungguh-sungguh percaya akan pekerjaan Tuhan yang sempurna.  Kenyataan yang susah, buruk, dan mencemaskan selalu kelihatan oleh mata jasmanai kita. Kenyataan yang dilihat mata itu memang sulit untuk disangkal dan itu selalu mengkhawatirkan hati. Untuk menghadapi kenyataan ini adalah melawannya dengan cara pandang yang benar, yaitu menggunakan Firman Allah.
.
Masalah boleh ada untuk melatih diri kita agar dapat melihat yang tidak kelihatan dengan memakai kebenaran Firman Allah. Kenyataannya ialah semua orang menolak Yesus, dan menghujat Yesus yang disalibkan. Penjahat itu mau melawan kenyataan yang dilihatnya, dengan cara pandangnya yang benar, ia tidak ikut arus lagi, ia menanggalkan keegoisannya dan bertobat, serta tidak mengandalkan pikiran manusia. Penjahat itu tidak lagi mau dikuasai oleh keadaan yang lihat oleh matanya, ia melawan kenyataan itu, percaya pada Yesus yang disalibkan itu adalah sebagai orang benar dan akan menang, kemudian datang sebagai Raja. Karena itu, iapun memperoleh kehidupan yang kekal, yaitu berkat keselamatan dari Yesus.
Kita akan berhasil ketika kita mau melawan kenyataan hidup yang pahit dan sulit itu, dengan cara pandang yang benar sesuai kebenaran Firman Allah. Kita harus terus belajar untuk menilai segala sesuatu dengan cara pandang yang benar, supaya kita dapat menerima berkat Tuhan. Percaya saja pada kemampuan Allah yang sanggup untuk menolong kita, maka kita pasti menerima berkat dan mujizatNya yang tidak terbatas itu. Tuhan memberkati saudara.
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.” Wahyu 1:3.
Read More..


Rabu, 20 Oktober 2010

Semarang (Indonesia) in Miracles

0 komentar
Lihat Video "Semarang's Miracles" Read More..


Pilihan Hidup: Hidup Di Dalam Anugerah Tuhan

0 komentar
from: pelitahidup.com
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Mazmur 90:12
Bacaan Alkitab : Ulangan 30:7-10
(7) TUHAN, Allahmu, akan menjatuhkan segala sumpah serapah itu kepada musuhmu dan pembencimu, yang telah mengejar engkau. (8) Engkau akan mendengarkan kembali suara TUHAN dan melakukan segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. (9) TUHAN, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu — (10) apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.”
Saat saya di minta untuk membawakan Firman Tuhan dalam suatu ibadah kedukaan, Tuhan bawa saya untuk merenung apa arti kehidupan yang sesungguhnya. Di katakan dalam Pengkotbah 3:1-2 “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam.”


Tanpa kita sadari, kita pasti juga akan mengalami kematian dan tidak ada satu orang pun yang dapat menahannya. Seringkali orang mengatakan bahwa yang tua atau yang sakit yang akan terlebih dahulu mengalami kematian, namun sesungguhnya tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan ia akan dipanggil pulang.
Dalam kehidupan yang saat ini kita jalani, banyak orang yang sesungguhnya tidak mengetahui arti kehidupan. Coba lihat, mereka berjuang untuk memuaskan dagingnya, memuaskan hawa nafsunya. Bukankah banyak orang yang ingin menikmati hidup tapi dengan cara yang salah? Untuk meraih kebahagiaan, kekayaan, kedudukan mereka tidak malu-malu menghalalkan segala cara, mereka tidak ada rasa takut lagi. Untuk memuaskan kedagingan mereka, mereka mencoba melakukan untuk mendapatkannya dengan memohon bantuan kepada orang pintar, paranormal ataupun dukun, yang mempunyai kekuatan magis yang berasal dari kuasa kegelapan.
Di lain sisi, coba lihat apa yang Iblis lakukan melalui media televisi, orang di suguhkan dengan berbagai macam tawaran solusi alternatif, mulai dari orang yang kesulitan dalam pekerjaannya karena katanya mereka harus mengerti ini dan itu untuk cocok dalam pekerjaan, mereka yang ingin tahu masa depan, ingin cari jodoh dan lain lain. Iblis berusaha untuk terus memikat manusia dengan tawaran yang sangat halus yang bisa masuk dalam akal pikiran manusia. Kalau kita tahu arti kehidupan, seharusnya kita mengerti bahwa semua yang kita kejar itu yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan adalah sampah.
Kehidupan yang sesungguhnya hanya ada di dalam Kristus Yesus, Paulus mengatakan dalam Filipi 3:8, Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.”
Dalam bacaan Alkitab diatas Tuhan menawarkan kepada kita untuk dapat menikmati kehidupan. Hal itu merupakan pemberian. Namun jika kita baca di ayat pertama dalam Ulangan 30, Tuhan menyuguhkan suatu tawaran kepada kita yaitu : “ berkat dan kutuk “. Pilihan yang kita harus lakukan dalam hidup kita. Jika kita mau menikmati pemberian atas hidup kita, maka tentunya kita akan memilih berkat. Tetapi ada hal yang harus kita lakukan dalam hidup kita.


Perhatikan dalam Ulangan 30:2,dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, baik engkau maupun anak-anakmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.”
Kita di minta untuk sadar, segera berbalik kepada Tuhan, karena sesungguhnya hanya dalam Kristus ada kehidupan. Ingat Yohanes 10:10b, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”


Dia datang membawa kehidupan, menawarkan kepada kita, agar kita dapat menikmati kehidupan bukan hanya untuk kehidupan yang saat ini saja kita “berkelimpahan“ di dalam segala sesuatu, namun juga kehidupan nanti setelah kematian kita akan memiliki kehidupan yang tidak ada lagi kertak gigi dan tangisan.
Bagaimana reaksi Anda ketika Anda diperhadapkan terhadap dua pilihan tersebut? Jika Anda ingin menikmati hidup yang sesungguhnya, maka pilihlah berkat yang hanya ada di dalam Tuhan Yesus, di luar Dia tidak ada yang abadi, yang dunia tawarkan hanyalah bersifat sementara dan menuju kepada kebinasaan.
Di dalam Yesus ada kelimpahan. Segala sakit penyakit dapat Dia sembuhkan, yang lemah dikuatkan, yang miskin jadi kaya. Dia memberikan jalan keluar. Dia sanggup memberi kemenangan pada Anda. Jadi, apa yang akan Anda pilih? Hidup ini adalah pemberian dan anugerah dari Tuhan. Dan kehidupan hanya ada di dalam Yesus. Jangan pernah sia-siakan hidup Anda. (Gbu)
Read More..


Selasa, 19 Oktober 2010

Memperoleh Berkat Yang Luar Biasa Melalui Penderitaan

0 komentar
from: pelitahidup.com


“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” Ayub 42:2
Kata-kata di atas keluar dari mulut Ayub setelah dia mengalami penderitaan yang begitu beratnya yaitu anak-anaknya meninggal, istrinya meninggalkan dia, teman-temannya mengucilkan dia dan penyakit kulit yang parah sekali serta kehilangan seluruh harta kekayaannya. Ayub sempat tidak menerima apa yang terjadi atas dirinya, karena dia mengetahui bahwa dia adalah orang yang benar-benar taat dan setia kepada Tuhan (Ayub 1:1).
Tetapi melalui penderitaan ini Tuhan mengajarkan hal yang sangat penting kepada Ayub. Kita akan melihat apa yang Ayub dapatkan melalui penderitaan yang dia alami:

1. Mengenal Tuhan secara pribadi

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” Ayub 42:5


Ayub mengakui bahwa selama ini dia belum sepenuhnya mengenal Tuhan secara pribadi. Penderitaan yang dia alami membuat matanya terbuka dan melihat kebesaran kuasa Tuhan.
Penderitaan seberat apapun yang kita alami sekarang juga merupakan seijin Tuhan supaya kita dapat mengenal Tuhan lebih dekat lagi. Mungkin kita telah jauh daripada Tuhan sehingga Tuhan mengijinkan masalah datang agar kita dapat berseru kepada namaNya dan mendekatkan diri kita kepada Dia.
Ataupun kalau kita merasa sudah dekat dengan Dia, Tuhan ingin agar kita lebih lagi memperdalam hubungan kita dengan Dia. Tuhan ingin membawa kita kepada tingkat berikutnya dalam kehidupan rohani kita.
Melalui penderitaan inilah iman kita diuji. Dan ketika kita dapat melalui ujian ini, maka Tuhan akan menyediakan upah bagi kita.
.

2. Mengetahui rencana Tuhan tidak ada yang gagal

Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” Ayub 42:2
Masalah yang begitu berat yang dialami oleh Ayub tidak menghentikan rencana Tuhan atas dirinya, yaitu mencurahkan berkat atas dirinya dan menjadikan dirinya kesaksian kepada semua orang.
Apa yang telah Tuhan firmankan bagi kita tidak akan keluar dengan sia-sia, tetapi Tuhan akan menggenapi rencanaNya bagi hidup kita.


Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. ” Yesaya 55:11
Penderitaan akan membuat iman kita semakin kuat sehingga kita dapat melihat bahwa tidak ada rencanaNya yang gagal. Kita akan melihat bahwa semua masalah maupun pencobaan yang kita alami merupakan jalan menuju tingkat yang lebih tinggi lagi dalam hubungan kita bersama Tuhan.


Sama dengan Ayub yang diberkati Tuhan dua kali lebih dari harta kekayaannya sebelumnya, demikian juga Tuhan akan memberikan kita jalan keluar dan memberkati kita semua dengan berlimpah-limpah. Tidak hanya secara materi, tetapi berkat rohani yang belum pernah kita lihat sebelumnya akan kita dapatkan oleh karena FirmanNya ya dan amin.
.

.
Mengenal Tuhan secara pribadi dan mengetahui dengan pasti bahwa rencana Tuhan yang tidak pernah gagal merupakan pengalaman yang bisa kita peroleh melalui penderitaan yan gkita alami. Ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi hidup kita. Inilah berkat yang luar biasa yang akan kita peroleh.
Tetap percaya kepadaNya apapun yang sedang kita alami saat ini. Kuasa Tuhan terlalu besar dan tidak ada sesuatupun yang mustahil di muka bumi ini. Tetap pegang kepada FirmanNya dan berserah kepadaNya, maka Dia akan memberikan kita kekuatan dan memulihkan keadaan kita pada waktuNya. Haleluya!
Read More..


Senin, 18 Oktober 2010

Berkat Bagi Yang Memilih Jalan Tuhan

0 komentar
from: pelitahidup.com 

TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.” Ulangan 13.4
Sejak manusia diciptakan, iblis berusaha untuk menipu manusia agar jatuh ke dalam dosa dan kehilangan berkat yang Tuhan sediakan. Hal itu berlangsung terus hingga sekarang, dan tidak akan berhenti hingga waktunya bagi si iblis telah habis. Iblis begitu berpengalaman dalam hal menipu manusia. Dia mempunyai pengalaman ribuan tahun, sehingga jika kita tidak berpegang teguh kepada FirmanNya, maka kita akan dengan mudah terperangkap oleh tipu muslihat si iblis.
Banyak sekali cara yang dapat digunakan oleh iblis untuk mengecoh kita, yaitu melalui kenikmatan harta yang berlimpah-limpah, kenyamanan atas posisi atau jabatan tertentu, pengakuan oleh orang banyak, dan masih banyak lagi tawaran-tawaran yang membuat kita berkompromi dengan dosa. Si iblis selalu menawarkan jalan pintas bagi kita untuk memperoleh semuanya itu, tetapi pada akhirnya kita akan terjerat dengan perangkapnya yang membawa kepada maut.


Tuhan Allah yang kita sembah bukanlah Tuhan yang tidak sanggup membuat kita diberkati dengan segala kelimpahan baik secara rohani maupun jasmani. Tetapi Tuhan kita Yesus Kristus, sanggup memberikan semua berkat sorgawi bagi kita yang setia kepadaNya.
Mungkin kita tidak sabar menunggu jawaban dari Tuhan. Tetapi Tuhan tidak berdiam begitu saja atas semua penderitaan yang kita alami. Dia akan memberikan jalan keluar bagi kita tepat pada waktunya. Dia telah merancang rencana yang indah bagi hidup kita.
Jika kita memilih untuk mencari jalan pintas atas masalah atau kemauan kita yang ingin cepat kaya, cepat dapat posisi atau jabatan, ingin cepat lepas dari kesusahan, dan kita menghalalkan cara-cara yang kotor di hadapan Tuhan; maka kita akan kehilangan rencana yang indah yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Sayang sekali jika kita mengorbankan semuanya itu hanya untuk kenikmatan sesaat, tetapi berujung kepada maut. Awalnya mungkin tidak kita sadari, tetapi itulah siasat iblis dalam menipu dan menjerat kita, sehingga pada akhirnya kita kehilangan berkat dari Tuhan.
.


Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak kehilangan rencana Tuhan yang indah?

1. “TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia

Dari awal kita harus menentukan sikap dan pilihan, bahwa kita memilih untuk mengikut Tuhan. Jika kita sudah menentukan sikap dari awal, maka iblis tidak akan bisa berbuat apa-apa. Tentukan sikap kita, perkatakan bahwa kita mengikut Yesus, deklarasikan kepada si iblis bahwa kita memilih jalan Tuhan. Dan akui Yesus dengan hidup takut akan Dia. Jauhi dosa dan jangan kompromi dengan dosa. Tidak ada yang disebut kebohongan untuk kebaikan. Dosa kecil tetaplah dosa. Pilihan kita akan menentukan jalan hidup kita.
Pilihan akan jalan Tuhan akan membawa kita kepada rancangan damai sejahtera.
.



2. “Kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan

Iblis tidak akan berhenti mempengaruhi pikiran kita dengan segala macam hal-hal yang negatif. Jika hidup kita tidak dipenuhi dengan Firman Tuhan, maka kita akan menjadi sasaran empuk bagi iblis. Penuhi hidup kita dengan FirmanNya. Baca dan renungkan Alkitab setiap hari. Dengar dan lakukan apa yang telah kita baca. Dengan begitu Firman Tuhan akan mendominasi hidup kita, sehingga segala tipu muslihat iblis dapat dipatahkan oleh kuasa Firman Tuhan.
.

3. “Kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut

Ibadah tidak terbatas kepada kebaktian yang diadakan di gereja saja. Ibadah yang sejati adalah pola kehidupan kita seutuhnya. Ketika kita menjalani hari-hari kita dengan langkah yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, kita mengandalkan Yesus dalam memutuskan suatu hal/tindakan, kita senantiasa mengasihi sesama kita, kita tidak kompromi dengan dosa, kita membawa Yesus dalam tiap langkah hidup kita, setiap saat, kapan saja dan di manapun kita berada, maka itulah yang disebut dengan ibadah yang sejati.
Ketika kita senantiasa berpaut kepada Yesus, iblis tidak akan bisa menjerat kita, karena kita ada dalam perlindungan Tuhan.



.
Oleh karena itu, pilihlah jalan Tuhan sehingga kita akan menerima segala berkat kelimpahan yang telah disediakan bagi kita yang setia kepadaNya.
.
Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.
Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu.
TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu.
Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu–di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.
TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.
TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya.”
Ulangan 28:1-14
Read More..


Sabtu, 16 Oktober 2010

Miliki Perkataan yang Mendatangkan Berkat Kehidupan

0 komentar
  from: pelitahidup.com


Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” Amsal 18:21
Mengiring Yesus dalam kehidupan umat Tuhan senantiasa penuh dengan masalah dan problema. Semua pencobaan yang datang dalam hidup kita diijinkan oleh Tuhan untuk dapat membentuk kita semua hingga mencapai kepada kesempurnaan. Ketika kita bertobat dan menerima Yesus sebagai juruselamat kita, masih banyak hal dalam kehidupan kita yang tidak berkenan di hadapanNya. Semua hal yang tidak berkenan ini dalam hidup kita ini tentunya akan menghalangi kita untuk menerima berkat dari Tuhan.
Salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah perkataan yang kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar
.” Yak 3:4-5a
Firman Tuhan mengatakan bahwa apa yang kita ucapkan dapat mengendalikan keseluruhan hidup kita bagaikan sebuah kemudi yang kecil dapat mengendalikan arah dan tujuan sebuah kapal yang besar.
Perkataan yang positif akan memberikan dampak yang positif juga bagi hidup kita, apalagi jika kita memperkatakan Firman Tuhan. Firman Tuhan akan membentuk kehidupan kita dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang tidak tahu menjadi berhikmat, dari yang tidak punya menjadi punya, dari yang sakit menjadi sehat, dari yang tidak mampu menjadi mampu, dari yang kecil menjadi besar.
Pertama kali Tuhan Allah menciptakan dunia ini beserta isinya dan alam semesta adalah dengan memperkatakan Firman: “Jadilah….”, maka semuanya itu tercipta.
Setiap pelayanan Yesus sewaktu Dia menjadi manusia selalu memperkatakan Firman Tuhan. Ketika Dia dicobai oleh iblis, yang keluar dari mulutNya adalah Firman Tuhan. Oleh FirmanNya itulah siasat si iblis dapat dikalahkan.


Tuhan adalah pencipta, dengan FirmanNya hidup kita dapat diciptakan seturut dengan kehendakNya. Oleh karena itu, perkatakanlah Firman Tuhan dalam setiap langkah hidup kita, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah, bahkan dalam keadaan kehilangan harapan sekalipun. Tanpa kita sadari, Firman yang kita perkatakan akan bekerja secara ajaib (supranatural), membentuk, menciptakan, mengubahkan keseluruhan hidup kita sesuai dengan rencanaNya.
.

Hal yang menjadi halangan berkat Tuhan:
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
” Yak 3:9-12
Perkataan-perkataan yang negatif akan membentuk hal-hal yang negatif juga dalam kehidupan kita. Masalah yang kita alami sehingga membuat kita merasa tidak mampu, kelelahan, putus asa, kecewa, marah dan hilang pengharapan dapat membuat kita mengeluarkan kata-kata yang negatif dan tidak berkenan di hadapan Tuhan. Hal ini tidak akan membuat masalah kita menjadi selesai, tetapi dapat memperburuk keadaan. Kata-kata negatif yang keluar dari mulut kita dapat menjadi kutuk atas kehidupan kita bahkan kutuk bagi orang lain jika diucapkan terhadap orang lain. Kutuk ini akan mengikat hidup kita sehingga kita tidak bisa memperoleh berkat yang sudah Tuhan sediakan bagi kita. Tapi tentunya kutuk ini juga dapat dilepaskan di dalam nama Yesus Kristus.

Kisah bangsa Israel yang mengembara di padang gurun selama 40 tahun merupakan pelajaran bagi kita semua sebagai umatNya. Kita banyak melihat sungut-sungut bangsa Israel sehingga mendatangkan murka Tuhan. Bahkan hampir seluruh generasi Musa tidak dapat memasuki Tanah Perjanjian, kecuali Yosua dan Kaleb. Ini semua akibat ulah bangsa Israel yang menggerutu atas keadaan yang mereka alami dan tidak percaya akan janji Tuhan.
Ucapkanlah hal-hal positif, perkatakanlah Firman Tuhan dan mengucap syukur atas segala hal.
Dalam keadaan seburuk apapun, kita harus tetap mengendalikan lidah kita agar tidak mengucapkan kata-kata yang mendatangkan kutuk atas hidup kita.
Tetap perkatakan Firman Tuhan dalam segala keadaan, maka Dia akan mengambil alih hidup kita dan memberikan jalan keluar atas segala masalah yang kita hadapi. Dan kita akan melihat janji Tuhan digenapi dan berkatNya mengalir dalam kehidupan kita.
.
Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman. ” Ams 10:11
Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati. ” Ams 15:4
Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran. ” Ams 21:23
Read More..


Verse of The Day

Yesaya 56:24
"Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya;
ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya."


GBU

Followers

 

Gereja Isa Almasih Juwana . Copyright 2009-2011 All Rights Reserved GIA Juwana theme by Metris Sovian Converted into Blogger Template by Meetrise Blezs