Kamis, 14 Oktober 2010

Belajar Bercinta







from: www.pondokrenungan.com



Caranya:

1. Bagi orang yang ringan mulut, perlu belajar diam. Mulai dengan memperpendek kata2 ketidakpuasan.


2. Bagi orang pendiam dan / atau sudah pandai mengendalikan lidah, belajarlah berdoa diam2 di hati, bila disakiti hatinya.

3. Jangan membiasakan diri marah terhadap Tuhan bila dikecewakan hatinya. Bila terhadap Tuhan pun biasa marah, apalagi terhadap sesama manusia.

4. Perlulah kita belajar marah, secukupnya. Marah yang pakai alasan dan pakai aturan atau ukuran.

5. Marah yang keterlaluan dan keterpanjangan, hanya menambah luka2 di batin sendiri.

6. Terhadap orang yang tidak / belum dapat diperbaiki, hendaknya kita melatih diri untuk bersabar dan berbelaskasihan. Jangan malahan meningkatkan kemarahan dan kebencian.

7. Bila " dia " tidak / belum dapat berubah, aku sendirilah yang segera mulai mengubah diriku menjadi baik atau lebih baik. Maka terciptalah suatu awal keseimbangan.

8. Ada orang yang punya fasilitas sedikit tetapi disyukuri banyak. Jika dikecewakan, ia menganggap kekecewaan sebagai hal yang biasa saja, hal yang menimpa setiap orang, di waktu2 tertentu, bahkan ia bisa mengubah kekecewaan menjadi hikmah dan harapan : esok akan lebih baik!!

9. Ada pula orang2 yang beruntung di dalam usaha2-nya, akan tetapi masih selalu merasa kurang. Bahkan mengiri orang2 lain yang dipandangnya lebih beruntung dan lebih mapan. Lahiriah mewah, tetapi di batin tumbuh luka2 iri dan nafsu serakah yang tak terpuaskan. Ia, si kaya itu, berwajah muram, sepertinya berbedak hitam.

10. Di hidup ini ada orang2 yang berkedudukan tidak tinggi dan berharta cukup2 saja. Tetapi ia puas dengan yang telah dicapainya dan pantang berambisi lebih. Ia puas dengan yang pas. Dia ini mirip pemain yang pas mendapat kartu2 yang hanya pas2-an baik. Tetapi dia sangat pandai menjalankannya, sehingga selalu dinilai sebagai pemenang!!

11. Kita menderita karena kita cinta kepada orang itu yang memang kesayangan kita.

12. Kita menderita karena orang kesayangan kita tertimpa malapetaka.

13. Kita menderita karena orang2 yang sangat kita cintai menyakiti hati kita. Tetapi kita tetap mencintai mereka karena kita tak bisa berhenti mencintai mereka.

14. Bisa kita coba berhenti mencintai mereka, atau mengubah diri & hati untuk membenci mereka; akan tetapi hasilnya ialah : derita yang lebih parah bagi kita sendiri!!

15. Tetapi bertahan atau meneruskan mencintai mereka, juga merupakan derita. Akan tetapi menderita karena cinta merupakan pilihan lebih baik daripada menderita karena benci.

16. Aku mau menderita karena cinta; menderita dalam kesadaran & kebaikan hati; dalam penerimaan yang rela. Dalam doa2 yang suci, manis & mengobati hati.

17. Ada seseorang yang sangat marah kepada sahabatnya dan menentukan niat mau diam saja bila disapanya. Di saat dan tempat tak terduga, ia jumpa dan langsung disapa oleh sahabatnya yang dia benci. Akan tetapi ganti diam / marah, ia senyum dan memeluknya. Ketika tersadari lebih mendalam, ia menyesal!! " Saya telah salah sikap, ya, saya telah keterlaluan cinta padanya!! Saya telah salah cinta!!"

18. Ada suatu daya dalam diri masing2 kita yang sungguh agung. Daya yang lebih besar dari yang kita sadari / mengerti.

19. Cinta yang dalam & berakar lama di batin terdalam, punya daya seperti mukjizat.

20. Ada daya lain pula yang se-waktu2 mendatangi kita. Daya cinta pemberian Tuhan!! Pun pula daya2 doa kita & doa orang lain.



Romo Pius Budiwijaya, OCSO Pertapaan Santa Maria -



0 komentar:

Posting Komentar

Verse of The Day

Yesaya 56:24
"Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya;
ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya."


GBU

Followers

 

Gereja Isa Almasih Juwana . Copyright 2009-2011 All Rights Reserved GIA Juwana theme by Metris Sovian Converted into Blogger Template by Meetrise Blezs