Senin, 17 Agustus 2009

Kilasan Firman 16 Agustus 2009


Pembicara : Pdt. Budi Purnama
Tema : Merdeka Dalam Kristus
Ayat Nast : Lukas 19:1-10

Yerikho, adalah kota yang sungguh indah, makmur dalam hal jasmani dan rohani serta juga terkenal karena perdagangannya. Di situ banyak sekali dijumpai pos cukai/pajak. Di kota itu ada seorang yang bernama Zakheus, yang arti namanya “orang bersih” dalam bahasa Yunani. Dia merupakan kepala pemungut cukai di kota itu, meskipun punya nama yang berarti orang bersih. Pekerjaannya itu memang sungguh merugikan banyak orang di Yerikho, tidak salah kalau banyak orang mengintimidasi, menghina dan merendahkan dia. Memang secara jasmani dia tercukupi secara luar biasa, tapi ada satu hal yang tak didapatinya selama ini, yaitu damai sejahtera. “Kapan aku hidup tanpa hinaan, tanpa intimidasi?”, mungkin itulah perkataan Zakheus yang sering keluar dari mulutnya ketika menghadapi kenyataan hidup yang dihadapinya saat itu. Ketika itu Yesus masuk ke kota Yerikho dan saat Zakheus mendengar Dia, Sang Juru Selamat, dia berusaha mengetahui siapakah Yesus itu. Meskipun dia pendek, tapi dia punya keinginan yang kuat sampai dia naik pohon ara demi melihat Yesus. Ketika Yesus melihat Zakheus, Dia berkata pada Zakheus bahwa Dia harus menumpang di rumahnya. Saat Zakheus menerima Yesus itulah awal dari perubahan serta pemulihan secara menyeluruh bagi kehidupan Zakheus. Pada Lukas 19:8 – terjadi perubahan yang luar biasa pada Zakheus, yang dulunya mempunyai pekerjaan pemungut cukai yang dinilai negatif oleh banyak orang, sekarang dia menjadi orang yang dermawan, suka memberi pada orang banyak. Itu artinya dia sudah mendapatkan kemerdekaan atau kebebasan yang dicarinya selama ini. Kita tahu kalau kemerdekaan merupakan hak setiap orang yang hidup di dunia ini. Tetapi kalau kita lihat pada kehidupan Zakheus, dia memang sudah salah jalan (menjadi pemungut cukai). Hal seperti itu juga dapat dibandingkan dengan kita. Kita tahu kalau sebenarnya kita orang yang bersih, tetapi pada kenyataannya kita sering salah jalan seperti yang dialami Zakheus.

Ada 3 hal arti kemerdekaan sesungguhnya:

1.Bebas dari ikatan
Sebelum bertemu Tuhan Yesus, Zakheus masih terikat dosa. Ketika dia sudah terlepas dari ikatan dosa, boleh diakatakan bahwa dia telah merdeka. Mungkin kita juga diikat kebiasaan-kebiasaan buruk ataupun tak sesuai dengan Firman Tuhan. Kalau kita masih terikat dosa-dosa tersebut, kita tidak akan mengalami kebebasan dalam arti yang sesungguhnya.
2.Hidup damai
Ketika Zakheus belum bertemu Yesus, di hidupnya tidak mengalami yang namanya damai karena dia sering diberi komentar buruk tentang dirinya. Saat Zakheus menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya, hidupnya dipulihkan secara luar biasa, salah satunya mendapatkan kedamaian dari Tuhan Yesus.
3.Terjadi perubahan pola pikir
Yang dimaksud adalah perubahan pola pikir duniawi menjadi pola pikir sorgawi, yaitu yang telah dimerdekakan oleh Tuhan. Zakheus punya konsep sorgawi/ilahi yaitu dia tahu bahwa memberi lebih baik daripada menerima. Sebagai orang percaya, kita harus memiliki pola pikir yang berubah agar terjadi perubahan yang sebenarnya.

Kalau sudah terima Yesus, seharusnya juga sudah terjadi 3 hal kemerdekaan itu, dan itulah yang bisa dikatakan benar-benar Merdeka dalam Kristus.
Roma 8:1,2 dikatakan bahwa tidak ada penghukuman bagi kita yang ada di dalam Kristus, karena Dia telah memerdekakan kita dari hukum dosa, yaitu dengan mempunyai pandangan jangkauan ke depan dan akan mengalami pengalaman hidup yang lebih baik.



0 komentar:

Posting Komentar

Verse of The Day

Yesaya 56:24
"Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya;
ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya."


GBU

Followers

 

Gereja Isa Almasih Juwana . Copyright 2009-2011 All Rights Reserved GIA Juwana theme by Metris Sovian Converted into Blogger Template by Meetrise Blezs